Program 100 Hari Trump Jadi Presiden: Usir 2 Juta Warga Ilegal

Ini adalah pidato paling detil atas program yang pernah didengungkan oleh Donald Trump selama masa kampanye.

oleh Arie Mega Prastiwi diperbarui 23 Okt 2016, 09:27 WIB
Layar televisi menampilkan gambar capres AS dari Partai Republik, Donald Trump dari ruang media University of Nevada, Las Vegas, ketika perhelatan debat ketiga dan terakhir capres AS di, Rabu (19/10). (REUTERS/Jim Urquhart)

Liputan6.com, Pennsylania - Meskipun survei teranyar mengatakan bahwa Donald Trump jauh di bawah Hillary Clinton, namun capres AS dari Partai Republik itu dengan percaya diri mengumumkan program 100 hari pertama jika ia menjadi presiden Amerika Serikat.

Padahal pemilihan tinggal 17 hari lagi, sementara Trump belum bisa keluar dari 'belenggu' kampanye kontroversial mengenai dirinya.

Namun, dengan kepercayaan diri yang luar biasa tinggi, dalam pidatonya di Gettysburg, Pennsylvania, Trump berkoar telah membuat program 100 hari pertama. 

Dikutip dari BBC, Minggu (23/10/2016), program miliarder properti itu di antaranya adalah negosiasi ulang dalam perdagangan dan kesepakatan perubahan iklim.

Selain itu, yang paling mengagetkan adalah mendeportasi lebih dari 2 juta imigran ilegal dan kriminal serta menolak visa dari negara-negara di mana banyak orang yang mencari suaka.

Trump berencana juga memberi larangan bagi siapapun mereka yang pernah berada di Gedung Putih tidak boleh melakukan lobby setelah mereka meninggalkan kantor. Ia juga memberikan limit waktu bagi jabatan kongres dan membatalkan seluruh pembayaran program perubahan cuaca di PBB.

"Saya meminta seluruh rakyat AS harus menegakkan kepalanya dan bersiap memperbaiki politik AS. Saya ingin kalian bermimpi besar," kata Trump.

"Saya juga berencana mengusir lebih dari 2 juta penduduk ilegal dan para kriminal. Saya berjanji itu," lanjutnya.

Dengan dua minggu menjelang pemilu, kalimat tersebut beserta program 100 hari kemungkinan sudah terlalu telat untuk Trump meminta pendukungnya untuk optimis. Hal itu disebabkan karena kebanyakan kampanye berisikan kegelapan dan kemarahan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya