Syarat Ahok untuk PDIP Jika Maju Pilkada dengan Djarot

Ahok telah menyiapkan skenario lain, jika PDIP tak mengusungnya di Pilkada DKI.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 16 Sep 2016, 15:01 WIB
Ahok dan Djarot menerima roti buaya dari relawan di Balai Kota DKI Jakarta. (Liputan6.com/ Delvira Chaerani Hutabarat)

Liputan6.com, Jakarta - Mendekati waktu pendaftaran cagub dan cawagub di KPU DKI Jakarta, bakal cagub petahana DKI Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok belum juga mengumumkan siapa wakilnya di Pilkada 2017.

Meski demikian, Ahok telah menyiapkan sejumlah nama. Salah satunya adalah Djarot Saiful Hidayat, yang saat ini mendampingi Ahok sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta.

Namun untuk bersanding dengan Djarot, Ahok membuat persyaratan, yakni PDIP sebagai partai tempat Djarot bernaung, harus mengusungnya di Pilkada DKI 2017.

"Kalau Djarot cocok. Lu kalau cocok sama gue, lu siapin tiket dong kalau mau sama gue. Kalau mau ya kita maju, sederhana aja. Sudah maju, orang mau pilih enggak terserah pada orang Jakarta," ujar Ahok di Balai Kota Jakarta, Jumat (16/9/2016).

Ahok sendiri sebelumnya telah mengklaim mengantongi restu Ketua Umum Megawati Soekarno Putri untuk maju di pilkada. Tapi nyatanya, hingga kini PDIP belum juga mengumumkan cagub dan cawagub mereka.

Terkait sikap PDIP ini, Ahok pun menyiapkan skenario lain. Jika PDIP tidak mengusung dirinya, Ahok akan maju bersama 3 parpol pendukungnya yakni Hanura, Golkar, dan Nasdem.

Dengan dukungan 3 partai ini, Ahok akan menggandeng Heru Budi Hartono, PNS DKI yang digadang-gadang Ahok untuk menjadi wakilnya.

"Pak Heru kan sudah jelas, Pak Heru sudah bilang kan, kalau dengan Pak Djarot ya dia enggak maju. Sudah jelas kok dari dulu," kata Ahok.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya