Panas Terik, Aliran Listrik di Tenda Arafah Tiba-Tiba Padam

Selama sekitar 15 menit, jemaah haji merasakan panas yang menyengat, lantaran suhu di Arafah saat itu mencapai 41 derajat Celcius.

oleh Muhammad Ali diperbarui 12 Sep 2016, 01:51 WIB
Anggota Amirul Hajj, Miftahul Akhyar Abdul Ghina, menjadi khotib dalam khutbah wukuf di Arafah, Mekah, Arab Saudi. (Liputan6.com/Muhamad Ali)

Liputan6.com, Mekah - Di tengah panas terik yang menyengat di Padang Arafah, Mekah, Arab Saudi, aliran listrik di tenda-tenda jemaah tiba-tiba padam. Akibatnya kipas angin yang menyemprotkan air ke dalam tenda pun langsung terhenti.

Selama sekitar 15 menit, para jemaah haji merasakan panas yang tambah menyengat, lantaran suhu di Arafah saat itu mencapai 41 derajat Celcius.

Menteri Agama Lukman Hakim Saifudin mengaku kondisi tersebut di luar prediksinya. Ia kemudian meminta petugas untuk mencari tahu penyebab kejadian tersebut.

Ia mempertanyakan penggunaan listrik di arena wukuf jemaah haji Indonesia. Apakah penggunaannya terlalu banyak sehingga membuat aliran listrik menjadi padam.

"Saya sudah minta untuk cari tahu. Alhamdulillah kita sudah antisipasi kejadian ini. Kita sudah punya generator tersendiri sebagai cadangan jadi tadi generator langsung berfungsi sehingga ketika listrik mati generator langsung nyala. Alhamdulillah sekarang listrik sudah kembali nyala," ujar Menteri Lukman di Arafah, Mekah, Minggu (11/9/2016) waktu Arab Saudi.

Untuk mengurangi beban listrik. Ia menginstruksikan beberapa tenda yang tidak difungsikan untuk dikurangi atau dimatikan aliran listriknya.

"Klinik Kesehatan akan fatal akibatnya jika tidak ada pasokan listrik. Karena alat kesehatan sebagian besar menggunakan listrik selain juga untuk membuat ruangan itu nyaman. Karena kalau ruangan panas, itu juga sangat mengganggu kesehatan. Pasien bisa langsung drop," jelas Menteri Lukman.

Berkat kesigapan petugas, pemadaman listrik tak berlangsung lama. "Kita harus tahu persis apa penyebabnya. Dengan begitu masa mendatang kita bisa mengantisipasi lebih baik lagi," demikian Menteri Lukman.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya