Pentingnya Ajarkan Anak Esensi Berkurban di Idul Adha

Hari Raya Idul Adha sebentar lagi akan tiba.

oleh Tassa Marita Fitradayanti diperbarui 09 Sep 2016, 20:33 WIB
Seorang anak memberi makan sapi di tempat penjualan hewan kurban di kawasan Tanah Abang, Jakarta, Sabtu (3/9). Kambing dijajakkan dengan harga Rp2,2-5,5 juta, sedangkan harga sapi dibanderol Rp18-35 juta. (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Liputan6.com, Jakarta Hari Raya Idul Adha segera tiba. Umat Muslim merayakan hari kebesaran ini dengan mengurbankan kambing atau sapi untuk dibagikan pada orang-orang yang kurang mampu.

Sayangnya, kini banyak anak tidak paham mengenai nilai-nilai atau esensi dari berkurban itu sendiri. Mereka hanya tahu orangtuanya membelikan hewan kurban, melihat penyembelihannya dan makan dagingnya.

"Saat kita berkurban itu berarti telah mengajarkan anak untuk berbuat hal baik. Dan kebiasaan baik ini tak hanya bisa dilakukan saat Idul Adha," kata Psikolog dan Founder dari Keluarga Kita, Najeela Shihab saat ditemui di acara Health Award Agent 2016, ditulis Jumat (9/9/2016).

Menurut Najeela, pada saat kita percaya pada Allah SWT, maka sepantasnya manusia berkurban untuk membantu sesama. "Hari raya kurban mengajarkan kita percaya pada Allah, memahami tujuan hidup, serta bertanggung jawab sebagai orang yang memiliki harta untuk membaginya pada orang-orang kurang mampu."

Nah, para orangtua bisa mengajarkan anaknya berkurban dengan cara menyisihkan sebagian uang jajannya. Hal ini membuat anak belajar membiasakan dirinya dalam berbagi dengan orang lain. 

“Kalau ingin membentuk muslim yang baik, enggak bisa melalui satu ritual di hari raya kurban. Tapi konsistensi orangtua untuk mencontohkan perilaku yang baik sehari-hari pada anak menjadi penting,” pungkasnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya