FBI Investigasi Fiat Chrysler

Fiat Chrysler Automobile (FCA) dicurigai otoritas keamanan Amerika Serikat (AS) karena memiliki catatan penjualan positif selama 75 bulan.

oleh Rio Apinino diperbarui 20 Jul 2016, 09:29 WIB
Pemogokan yang akan digelar United Auto Workers (UAW) dari Fiat Chrysler bisa rugikan perusahaan hingga Rp 14,4 triliun per minggu.

Liputan6.com, Michigan - Fiat Chrysler Automobile (FCA) dicurigai otoritas keamanan Amerika Serikat (AS). Tak kurang ada Federal Bureau of Investigation (FBI) dan Securities and Exchange Commission (SEC) menginvestigasi mereka.

Meski tak terlalu spesifik, sebagaimana dilaporkan Automotive News, investigasi berkaitan dengan data penjualan pabrikan otomotif asal Italia tersebut. FCA mengalami penjualan positif dalam 75 bulan berturut-turut.

Minggu lalu, penyidik dari FBI dan SEC mengunjungi rumah dan kantor staf FCA. Sementara pengacara federal juga menyambangi kantor pusat FCA di Auburn Hills, Michigan. Sejumlah keterangan dari pekerja dikumpulkan.

FCA akan bekerja sama sepenuhnya dalam investigasi di bawah Komisi Sekuritas dan Bursa atau Securities and Exchange Commission (SEC) ini. Komisi ini bertugas mengawasi pelaksanaan dan peraturan di bidang perdangangan efek pada bursa efek.

FCA juga memerintahkan pada seluruh pekerjanya untuk tidak berbicara apapun terkait masalah ini kecuali jika didampingi pengacara.

Mengenai kasusnya sendiri memang tak terlalu jelas. Tapi pasca digugat, FCA memberikan penyataan tambahan pada laporan penjualan bulanan mereka. Salah satu poin yang mereka bahas adalah metode penghitungan penjualan yang mereka lakukan.

"Dalam laporan keuangan tahunan dan triwulanan, FCA mencatat pendapatan berdasarkan pada pengiriman ke dealer dan konsumen, serta bukan dilaporkan penjualan unit kendaraan ke konsumen akhir," tulis pernyataan resmi FCA.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya