Menyusuri Jejak Manusia Purba di Sungai Oya Yogya

Sungai Oya di Yogyakarta menyimpan banyak artefak manusia purba.

oleh Liputan6 diperbarui 20 Jul 2016, 06:01 WIB
Ilustrasi manusia purba.

Liputan6.com, Sleman - Balai Arkeologi Yogyakarta berencana menggelar survei di aliran Sungai Oya, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta, karena banyaknya peninggalan budaya manusia purba di kawasan tersebut.

"Rencananya September nanti baru akan kami survei. Di sana itu banyak temuan budayanya, berbeda dengan tempat lain, seperti Sangiran," kata peneliti dari Balai Arkeologi Yogyakarta, Indah Asikin Nurani, dilansir Antara, Selasa (19/7/2016).

Menurut dia, peninggalan budaya atau artefak yang pernah ditemukan di Sungai Oya tersebut berupa alat batu.

"Temuan artefak mulai dari Paleolitikum atau zaman batu tua hingga Neolitikum (muda). Selain itu juga banyak fosil hewan vertebrata, seperti sapi, kerbau, banteng, dan gajah," kata dia.

Ia mengatakan, untuk fosil manusia purba sampai saat ini memang masih belum pernah ditemukan. "Namun, dengan survei ini diharapkan akan ada temuan," kata Indah.

Indah mengatakan, dengan menelusuri melalui survei di sungai yang banyak temuan tersebut, diharapkan bisa menjawab aktivitas manusia purba pada zaman batu.

"Dari survei akan terjawab, pada masa-masa tertentu, manusia purba tersebut beraktivitas di mana maupun hasil budayanya seperti apa saja," kata dia.

Ia mengatakan, mengenai penelitian yang lebih dalam masih belum direncanakannya. Sebab, selain di Gunungkidul, ada banyak titik yang harus diteliti.

"Seperti Gua Kidang di Blora, Jawa Tengah yang berupa temuan manusia prasejarah. Di sana tim Balai Arkeologi setiap tahun meneliti di lokasi untuk menguak lebih dalam situs tersebut," ujar Indah.

Meski begitu, Kepala Balai Arkeologi Yogyakarta, Siswanto mengatakan pada 2016 ini belum ada rencana penelitian mendalam di aliran Sungai Oya. Sebab, di sana juga sudah ada tim dari pusat juga yang meneliti.

"Selain di aliran Sungai Oya, potensi adanya bekas tinggalan manusia purba juga ada di gua-gua karst Gunungkidul. Yang memang kriteria gua di sana, sudah masuk," ucap Siswanto.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya