Liputan6.com, Jakarta - Komisi III DPR menggelar uji kelayakan dan kepatutan terhadap calon kapolri Komjen Tito Karnavian. Masing-masing anggota Komisi Hukum itu bertanya tentang langkah langkah Tito ke depan memimpin Polri.
Anggota Komisi III DPR dari Fraksi PKS Nasir Jamil menyinggung masalah narkoba yang melibatkan anggota Polri. Menurut dia, penanganan narkoba akan sulit dilakukan selama ada anggota Polri atau TNI yang bermain atau terlibat di dalamnya.
"Barangkali perlu penanganan serius dan tidak menutup mata banyak anggota Polri yang terlibat dan malah mem-back up," kata Nasir dalam uji kelayakan dan kepatutan calon kapolri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (23/6/2016).
Dia mengusulkan, untuk mencegah keterlibatan anggota Polri dalam narkoba, maka perlu ada pendidikan dan dibina dengan pembinaan wawasan keagamaan. "Dan, bila terlibat mereka dipecat," kata dia.
Nasir mengatakan, untuk menghadirkan polisi yang profesional dan modern, perlu ada merit sistym yang berdasarkan prestasi.
"Bapak adalah milik Polri, tidak peduli junior senior. Penunjukan Pak Tito oleh Jokowi adalah bukti bahwa Jokowi ingin merit sistem. sehingga siapapun dia, kalau beprestasi maka ditempatkan," kata dia.
Dia juga meminta Tito untuk memperhatikan sarana, prasara, kesejahteraan anggota serta perlindungan anggota Polri yang melakukan tugas negara.
"Kita nggak ingin anggota Polri dibunuh, ditembak, melompat di sungai seperti dalam kasus narkoba. Jadi bagaimana Pak Tito bisa melindungi anggota Polri melaksanakan tugas negara," ucap Nasir.
Selain itu, Nasir meminta Tito Karnavian melakukan penyeimbangan dalam pendekatan hukum dan kemanusiaan dalam penanganan kasus. Sehingga tidak ada lagi pelanggaran HAM.
Nasir PKS Senggol Tito Karnavian Soal Polisi Terlibat Narkoba
Nasir juga meminta Tito untuk memperhatikan sarana, kesejahteraan anggota serta perlindungan anggota Polri yang melakukan tugas.
diperbarui 23 Jun 2016, 13:22 WIBAnggota Komisi III DPR RI F-PKS, Nasir Jamil memberikan pendapat pada diskusi bersama pimpinan KPK yang baru Saut Situmorang di Jakarta, Sabtu (19/12). (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)
Advertisement
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Sri Mulyani Ungkap Ekonomi Indonesia Tumbuh Berkualitas, Buktinya Angka Pengangguran Turun
9 Fakta Kantor Media Al Jazeera di Israel Digerebek dan Siarannya Distop
Meneropong Prospek Sektor Otomotif di Tengah Kenaikan Suku Bunga
Pohon di RTH Tubagus Angke Dipangkas dan Dipasangi Lampu Sorot Usai Penemuan Banyak Kondom
KPU DKI Sebut Penonaktifan NIK Warga Jakarta Tak Akan Pengaruhi Hak Pilih di Pilkada 2024
5 Bacaan Doa Subuh Bagi, Insya Allah Senantiasa Kelimpahan Rezeki nan Berkah
Ayah Mahalini Sempat Tahan Tangis Sambil Ucap Kalimat Ini saat Putrinya Sungkem Selama Prosesi Mepamit
Kerja Sama Dagang Non-Migas Indonesia-UEA Diramal Sentuh Rp 160 Triliun
Pria Terberat Berbobot 317 Kilogram Meninggal di Usia 33 Tahun, Ini Penyebabnya
IBA Gelar Halalbihalal Secara Daring dengan Pekerja Migran Indonesia di 12 Negara
VIDEO: Penonaktifan NIK, Sejumlah Warga Jakarta Antre Membuat Identitas Kependudukan Digital
Mendag Ingatkan Pelaku Jastip Jangan Kucing-kucingan: Harus Bayar Pajak