Mengekor Bursa Asia, IHSG Dibuka Menguat

Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat pada pembukaan perdagangan Kamis pekan ini.

oleh Zulfi Suhendra diperbarui 27 Mei 2016, 09:15 WIB
Suasana di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (2/11/2015). Pelemahan indeks BEI ini seiring dengan melemahnya laju bursa saham di kawasan Asia serta laporan kinerja emiten triwulan III yang melambat. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat pada pembukaan perdagangan Kamis pekan ini. Penguatan IHSG mengekor bursa Asia.

Pada pembukaan perdagangan saham, Jumat (27/5/2016), IHSG menguat 4,9 poin atau 0,10 persen menjadi 4.789,97. Ada 66 saham menguat sehingga mampu mendorong IHSG. Sebanyak 19 saham melemah dan 60 saham lainnya diam di tempat. Saham LQ 45 turun tipis 0,02 persen ke level 820,83

Pada Jumat pekan ini,IHSG sempat berada di level tertinggi 4.790,70 dan terendah 4.782,44. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 3.256 kali. Dengan volume transaksi harian saham sekitar 53,5 juta saham senilai Rp 65,6 triliun.

Berdasarkan data RTI, investor domestik melakukan aksi jual Rp 3000 juta. Sementara pemodal asing melakukan aksi beli sekitar Rp 300 juta.

Secara sektoral, mayoritas berada di zona hijau. Sektor tambang memimpin penguatan dengan 0,42 persen, diikuti sektor perkebunan dengan kenaikan 0,41, dan sektor aneka industri yang naik 0,36 persen.

Saham-saham yang menguat dan sebagai penggerak indeks saham antara lain saham TIRT yang naik 4,17 persen ke level Rp 125, LMPI sebesar 3,77 persen ke level Rp 110 per saham.

Sementara saham-saham yang berada di zona merah antara lain: saham ICON turun 7,5 persen ke level Rp 185 per saham, saham DKFT turun 5,41 persen ke level Rp 214 per saham dan saham TIRA turun 4,63 persen ke level Rp 206 per saham.

Analis PT Reliance Securities Lanjar Nafi menerangkan, ‎penutupan perdagangan kemarin didorong oleh penguatan harga minyak serta penguatan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

IHSG menguat sebanyak 11,59 poin atau 0,24 persen ke level 4.784,56. Aksi beli bersih investor asing yang terjadi sebanyak Rp 273,52 miliar.

‎"Sektor pertambangan memimpin penguatan akibat optimisme penguatan harga minyak. Penguatan rupiah pun menjadi salah satu faktor pendorong penguatan IHSG di akhir sesi perdagangan,"‎ kata dia.

Dia menuturkan, penguatan IHSG juga sejalan dengan penguatan Bursa Asia

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya