Ahok: Sumber Pasir Reklamasi Urusan Pengembang

Ahok mencontohkan, material untuk membangun kantor Balai Kota bukan dari Jakarta melainkan dari Bogor.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 21 Apr 2016, 05:06 WIB
Mesin penimbun tampak kokoh berdiri di atas hamparan pasir berada di Teluk Jakarta, Muara Angke, (17/4). Lokasi yang dulunya mejadi tempat nelayan mencari ikan berubah menjadi dataran dari proyek Reklamasi Teluk Jakarta. (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menyatakan tak mengurusi sumber pasir yang digunakan para pengembang reklamasi Jakarta.

"Kita enggak pernah ikut campur. (Pasir reklamasi) itu urusan mereka (pengembang)," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (21/4/2016).

Ahok enggan menanggapi pernyataan membantah Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar yang mengatakan reklamasi Jakarta berdampak buruk bagi lingkungan di Jawa Barat.

 

Ahok pun mencontohkan, material untuk membangun kantor Balai Kota bukan dari Jakarta melainkan dari Bogor. Menurut Ahok, Jakarta memang terbiasa membeli material dari daerah lain.

"Kita bikin gedung ini (Balai Kota DKI) materialnya dari mana? Semennya dari Bogor, besi juga dari Karawang, pabrik-pabrik. Kamu kira Scania (Bus TransJakarta) buatan mana? Ungaran, masak saya mesti ngurusin sampai Ungaran, Jawa Tengah, soal beli bus?" ujar Ahok.

Diketahui, mega proyek reklamasi 17 pulau di Teluk Jakarta resmi ditunda oleh Kementerian Koordinator Kemaritiman. Salah satu faktor penghentian proyek reklamasi itu adalah adanya polemik seputar analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal) dan terkait sumber material pasir.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya