Bupati Nias: Kalau Tidak Ada Listrik, Kapan Kami Maju?

Bupati Nias Sukhiatulo Laoli meminta pemerintah menyelesaikan persoalan krisis listrik di Nias, Sumatera Utara.

oleh Liputan6 diperbarui 14 Apr 2016, 10:50 WIB
Meteran listrik di Rusun Karang Anyar di kawasan Sawah Besar, Jakarta, Rabu (16/9/2015). Pemprov DKI berencana merevitalisasi Rusunawa Karang Anyar. (Liputan6.com/Gempur M Surya)

Liputan6.com, Nias - Bupati Nias Sukhiatulo Laoli meminta pemerintah menyelesaikan persoalan krisis listrik di Nias, Sumatera Utara. Dia mengatakan, pemerintah memberi kesempatan pada swasta unt menyediakan listrik di pulau tersebut bila PLN tidak mampu memenuhi kebutuhan masyarakat Nias.

"Sudah banyak perusahaan swasta yang mau masuk membangun pembangkit tapi selalu tidak bisa. Kalau ada aturan yang menghambat, mohon tinjau peraturan tersebut sehingga kebutuhan masyarakat terpenuhi," ujar Laoli di Nias, Sumatera Utara, Kamis (14/4/2016).

MenurutLaoli, pemerintah daerah sudah mengusulkan padaPLN agar menyediakan pasokan listrik sebesar 150 Megawatt. Namun menurutnya programPLN hingga 2020 hanya 66 Megawatt.

"Kami perlu listrik untuk membangun nias. Kalau tidak ada, kapan kami maju," katanya.

Seperti diketahui, krisis listrik Nias terjadi saat perusahaan listrik swasta American Power Rent memutus pasokan listrik karena sudah habis masa kontrak. Namun sejak 2 hari lalu, pasokan listrik di Nias sudah kembali normal karena PLN dan APR menyediakan beberapa genset.

Selain itu, PT PLN (Persero) menyatakan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) berkapasitas 2x10 Mega Watt (MW) di Nias akan beroperasi kembali secara bertahap mulai Selasa (12/4/2016) Dengan begitu pasokan listrik di wilayah ini akan kembali normal.‎

Manajer Senior Komunikasi Korporat PLN Agung Murdifi mengatakan, kepastian beroperasinya kembali PLTD Nias diperoleh setelah terjadinya kesepakatan antara PLN dengan American Power Rent (APR), perusahaan penyedia sewa PLTD, tentang penyelesaian masalah kontrak sewa PLTD Kualanamu dan Tanjung Morawa. Kesepakatan ini dimediasi Kedutaan Besar Amerika Serikat untuk Indonesia.

Pasca kesepakatan tersebut, APR secara berturut-turut mulai mengirimkan para teknisinya untuk mengoperasikan 2 PLTD yang berada di Indanoi dan Moawo pada hari ini.

“Tim pertama 8 orang teknisi sudah tiba di PLTD Moawo. Mereka difokuskan untuk menyalakan di sana. Mudah-mudahan sore atau malam nanti di PLTD Moawo sudah bisa operasi kembali,” kata Agung Selasa lalu

Selain mengirimkan para teknisinya, APR pun menawarkan kepada PLN untuk menggunakan mesin-mesin PLTD miliknya hingga mesin-mesin yang didatangkan dari Langsa berkapasitas 12 MW.

“Saat ini sudah ada 7 unit mesin PLTD dari Langsa total 8 MW yang sedang proses pemasangan di Idanoi. Kami menunggu sisa mesin terkumpul semua untuk dapat dioperasikan semuanya,” ungkap Agung.

 

Reporter: Mimi Rahmi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya