JK: Belum Ada Pembicaraan Kursi Kabinet dengan PAN

Senada dengan JK, Didik meyakinkan tidak ada pembahasan lain dalam pertemuan itu, termasuk isu reshuffle.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 13 Apr 2016, 04:10 WIB
Wapres Jusuf Kalla. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla bertemu dengan Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Didik J Rachbini. Pertemuan keduanya disebut-sebut sarat dengan isu reshuffle atau perombakan kabinet yang kini ramai diperbincangkan.

Namun, wakil presiden yang akrab disapa JK itu memastikan tidak ada pembahasan reshuffle. Pertemuan keduanya hanya terkait undangan seminar yang diinisiasi Didik.

Lagipula, kata JK, kedatangan Didik bukan berarti  mengisyaratkan dosen ekonomi itu masuk dalam jajaran Kabinet Kerja. Terlebih, politikus PAN juga banyak calon yang dapat direkrut menjadi menteri.

"Politikus PAN kan banyak," ucap JK di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (12/4/2016).

JK mengungkapkan, belum ada pembicaraan lebih dalam terkait bergabungnya PAN dalam Kabinet Kerja Jokowi-JK itu. Selain itu, menurutnya, belum ada hari baik untuk mengumumkan reshuffle.

"Belum, belum, belum sampai ke situ," singkat dia.

Senada dengan JK, Didik meyakinkan tidak ada pembahasan lain dalam pertemuan itu, termasuk isu reshuffle.

"Saya kan enggak bicara itu dengan Pak JK. Enggak ada pemanggilan," ungkap dia.


Didik menegaskan, sampai saat ini belum ada pembicaraan, pemanggilan, atau permintaan terhadap dirinya terkait reshuffle. Termasuk, pos kementerian yang disiapkan untuk PAN.

"Kalau paket ekonomi saya paham. Kan saya bidangnya ekonomi, sebagai dosen bidang ekonomi. Reshuffle enggak ada komen secara khususlah. Tidak ada komen secara khusus boleh dong," kata dia.

Terkait posisi PAN di pemerintahan, Didik juga tidak mau berkomentar banyak. Sebab, partainya sudah menyerahkan masalah ini kepada Ketua Umum Zulkifli Hasan.

"Kalau dalam PAN itu, Pak Zul yang diberi amanah. Di dalam rapat Pak Zul yang memang memberikan dialog dengan presiden dan itu cukup intens untuk komunikasi," ungkap dia.

Didik juga tidak bisa memastikan PAN akan kembali mendapatkan kursi kementerian ekonomi atau tidak dalam Kabinet Kerja.

Sejak memutuskan bergabung dengan pemerintahan, kata dia, PAN memang memperkuat jalannya pemerintahan yang berujung pada kepercayaan investor. Dengan begitu, masalah ekonomi yang dihadapi juga bisa diselesaikan.

"Jadi santai sajalah," ucap Didik, sambil tertawa.

Dalam isu yang beredar belakangan, politikus PAN itu disebut-sebut akan menggantikan Ignatius Jonan sebagai Menteri Perhubungan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya