Ahok Bantah Pembangunan DKI Banyak Gunakan Dana CSR

Ahok juga mengatakan tahun ini anggaran DKI juga akan digelontorkan untuk pembangunan rusun dan 9 jembatan layang.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 01 Apr 2016, 02:02 WIB
Pekerja menyelesaikan proyek Jalan layang Ciledug-Tendean di Jakarta, (28/1). Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Sofyan Djalil dan pemerintah menargetkan realisasi pembangunan 225 proyek infrastruktur. (Liputan6.Com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama membantah anggapan Pemprov membangun Jakarta lebih banyak menggunakan dana Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan swasta..

"Kita pakai APBD juga, termasuk untuk 150 Rumah Sakit. Ini baru mau lelang," ujar Gubernur yang akrab disapa Ahok ini di Balai Kota Jakarta, Kamis (31/3/2016).

Mantan bupati Belitung Timur itu menjelaskan, pihaknya berhasil mengamankan anggaran siluman pada pembelian UPS pada 2015, dan disimpan untuk tahun ini.


"APBD DKI yang berhasil dihemat diperuntukkan untuk pembelian dan pembebasan lahan. Tahun lalu kan dicolong beli UPS macem macem,  tahun 2015 saya kunci. Terus buat beli apa? buat beli tanah banyak," ujar Ahok.

Selain itu, lanjut Ahok, tahun ini anggaran DKI juga akan digelontorkan untuk pembangunan rusun dan 9 jembatan layang.

"Tahun ini saya beli berapa rusun? 20.188 unit. terus tahun ini kita bangun jalan layang 9 ruas, terus beli truk semua alat berat, jadi gak perlu sewa lagi," jelas Ahok.

Ahok menduga, adanya anggapan DKI hanya menggunakan dana dari swasta dan menyimpan kas daerah disebabkan 63 pembangunan RPTRA menggunakan dana CSR.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya