Penggunaan BBG Bikin Hemat Pengeluaran Sopir Bajaj

Para sopir bajaj hanya keluarkan Rp 30 ribu untuk bahan bakar.

oleh Septian Deny diperbarui 26 Mar 2016, 20:30 WIB
Pengemudi Bajaj sedang menunggu penumpang di kawasan Pasar Majestik, Jakarta, Selasa (30/6/2015). Bajaj masih menjadi moda transportasi favorit bagi warga Jakarta menengah kebawah. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Penggunaan bahan bakar gas (BBG) untuk kendaraan jauh lebih efisien jika dibandingkan bahan bakar minyak (BBM). Selain memiliki jarak tempuh yang lebih panjang, harga BBG juga jauh lebih murah ketimbang BBM.

Staf Administrasi mobile refueling unit (MRU) Monas PT Gagas Energi Indonesia Agus Supriyono mengatakan, jarak yang bisa ditempuh oleh kendaraan pengguna BBG mencapai 1,4 kilometer (km) per liter setara premium (LSP). Sedangkan BBM rata-rata hanya mencapai 1,2 km per liter.

"Kalau premium itu per liter hanya 1,2 km. Kalau gas itu 1,4 km LSP. Pernah kita dicoba dari Bandung, di test. Kapasitas bajaj 7 LSP dari Bandung baru habis di Bekasi," ujar Agus saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, seperti ditulis Sabtu (26/3/2016).

 

Selain itu, lanjut Agus, para pengemudi bajaj yang mengisi BBG di MRU Monas juga mengungkapkan, penggunaan BBG pada bajaj juga menghemat pengeluaran para pengemudi untuk bahan bakar. Dalam sehari, para pengemudi tersebut hanya mengeluarkan biaya sebesar Rp 30 ribu untuk bahan bakar.

"Kalau yang saya tanya pengemudi bajaj, sehari biasanya Rp 180 ribu. Tapi pakai gas cuma Rp 20 ribu-Rp 30 ribu seharian," kata dia.

Agus menuturkan, yang membuat biaya bahan bakar lebih murah salah satunya yaitu karena harga BBG jauh lebih murah dibandingkan BBM. Jika harga BBM jenis premium dibanderol dengan harga Rp 7.050 per liter, harga BBG yang dibanderol PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) hanya sebesar Rp 3.100 LSP. "Harganya jelas lebih murah. Ini cuma Rp 3.100 LSP," tutur Agus. (Dny/Ahm)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya