‎Negara Ini Punya 2 Mata Uang, Dolar AS dan Centavos

Banco Central de Timor-Leste (BCTL) memperoleh pasokan dolar AS langsung dari Bank Sentral AS.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 23 Mar 2016, 10:00 WIB
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terus menguat, Jakarta, Kamis (23/10/2014) (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Dili - Selain menggunakan 4 bahasa berbeda yaitu Tetun, Portugis, Indonesia dan Inggris, Timor Leste juga mempunyai dua mata uang, yakni dolar Amerika Serikat (AS) dan mata uang lokal dengan nama Centavos. Mata uang tersebut digunakan dalam transaksi keseharian masyarakat di negara tersebut.

Head of Business & Treasury PT Bank Mandiri Tbk Cabang Dili, Tommy E.S. Utomo mengungkapkan, Bank Sentral Timor Leste, Banco Central de Timor-Leste (BCTL) memperoleh pasokan dolar AS dari Bank Sentral AS (The Federal Reserve/The Fed). Sementara uang koin Centavos dicetak di Portugis.

"Kalau mata uang lokal Centavos di‎cetak langsung di Portugis. Tapi kalau dolar AS dapat pasokan dari Bank Sentral AS," ujarnya saat berbincang dengan Liputan6.com di Dili, Timor Leste, Rabu (23/3/2016).

Tommy mengaku, pecahan uang koin Centavos terdiri dari 1, 5, 10, 25, 50 dan 100. Sementara untuk nominal di atas itu menggunakan dolar AS. Ia menyebut, sebesar 100 Centavos setara dengan 1 dolar AS.

"Di bank-bank, transaksi ATM pakai dolar AS. Sedangkan di perbatasan masih ada yang terima atau jual beli pakai Rupiah. Timor Leste pakai dolar AS sudah lama sekali," kata Tommy.

Sebelumnya, beberapa bank nasional berencana untuk ekspansi bisnis ke Timor Leste. Untuk menjembataninya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menjalin kerja sama dengan Bank Sentral Timor Leste atau Banco Central de Timor-Leste (BCTL). Kerja sama ini dituangkan dalam penandatanganan nota kesepahaman.

Penandatanganan Nota Kesepahaman dilakukan oleh Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D. Hadad dan Gubernur BCTL Abraao de Vasconselos di Plaza Timor Hotel Dili, Timor Leste, Selasa 22 Maret 016 kemarin. ‎

Dalam sambutannya, Muliaman mengatakan dengan kerja sama tersebut diharapkan dapat membuka jalan bagi industri jasa keuangan Indonesia melebarkan sayap bisnis di Timor Leste. “Potensi bisnis di Timor Leste sangat besar karena Indonesia adalah mitra dagang paling besar. Jadi kita harapkan akan banyak industri keuangan kita masuk ke Timor Leste,” katanya. (Fik/Gdn)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya