Menelusuri Asal Usul Bangunan Kuno Witana Cirebon

Witana menjadi salah-satu destinasi wisata kota Cirebon. Bangunan itu dibangun oleh Ki Gedeng Alangalang pada abad ke-14

oleh Panji Prayitno diperbarui 17 Mar 2016, 05:00 WIB
Bangunan kuno Witana Cirebon (Liputan6.com/Panji Prayitno)

Liputan6.com, Cirebon - Witana merupakan bangunan pertama di tanah Cirebon. Keberadaan Witana ini menjadi salah satu destinasi wisata Cirebon yang wajib dikunjungi para wisatawan.

Keberadaan Witana ini menjadi salah satu destinasi wisata kebanggaan masyarakat Cirebon. Sultan Keraton Kasepuhan Cirebon PRA Arief Natadiningrat menyebutkan, bangunan pertama Witana terletak di daerah Lemahwungkuk atau di sekitar kompleks Kasultanan Kanoman.

Dia menyebutkan bangunan itu dibangun oleh Ki Gedeng Alangalang pada abad ke-14. Setelah itu Pangeran Cakrabuana membangun Keraton Pakungwati menjadi pusat
Kasultanan Cirebon.

"Pusat Kasultanan Cirebon yang sekarang menjadi Keraton Kasepuhan," kata Sultan Arief, di Cirebon, Rabu (15/3/2016).

 



Pada abad 14, jelas dia, Pangeran Cakrabuana meneruskan jabatan kepada ke Gedeng Alangalang sebagai Kuwu Cirebon. Memasuki abad ke 16, Kasultanan Cirebon menjadi dua kasultanan yakni Kasepuhan dan Kanoman.

Dia menjelaskan, dalam pembagian dua kasultanan tersebut, Kasultanan Kasepuhan meneruskan Keraton Pakungwati Kanoman. Memasuki Abad ke 16 Kasultanan Kasepuhan membangunkan keraton di sekitar Witana.

Asal usul Cirebon juga tercatat dalam naskah kuno yang dibuat oleh Pangeran Wangsakerta pada abad ke 16. Serta Pangeran Arya Carbon pada abad ke 17.

"Naskah kuno itu masih ada dan saya pernah membaca," kata Arief.

Dia pun mengaku bangga keberadaan Witana menjadi bagian dari destinasi wisata yang wajib dikunjungi. Selain bersejarah, hingga saat ini bangunan tersebut masih
difungsikan sebagaimana para pendahulu mereka.

Kata Witana yang berasal dari bahasa Cirebon berarti awit atau asal/mula dan ana atau ada. Jika diartikan, witana berarti asal mula ada yang dalam konteks ini asal mula berdirinya Cirebon.

Patih Kesultanan Kanoman Pangeran Raja Mochammad Qodiran mengatakan, Witana merupakan satu-satunya bangunan ketika Cirebon masih berbentuk pedukuhan Caruban.

"Pembacaan babad Cirebon yang berisi sejarah berdirinya Cirebon di tempat yang menjadi cikal bakal Kota Cirebon yaitu Witana, memberikan kesan spiritual tersendiri," kata dia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya