Pasang Alarm Mobil Bikin Boros Aki, Benarkah?

Pemasangan alarm mobil, terutama produk aftermarket, dikatakan dapat membuat tenaga pada aki cepat habis atau soak. Benarkah demikian?

oleh Rio Apinino diperbarui 16 Mar 2016, 06:12 WIB
Berikut adalah kelebihan dan kekurangan aki kering dan aki basah.

Liputan6.com, Depok - Pemasangan alarm mobil, terutama produk aftermarket, dikatakan dapat membuat tenaga pada aki cepat habis atau soak. Benarkah demikian?

Menurut Acoy, pemilik sebuah bengkel spesialis alarm bernama Garuda Djaya yang berada di Jalan Raya Bogor Km 35 No 36, hal tersebut sebetulnya mitos belaka. Pasalnya, daya yang dibutuhkan untuk menyalakan alarm sebetulnya kecil.

"Tentu tidak (buat aki boros). Karena dayanya kecil. Mungkin tidak lebih besar dari fitur jam digital," ujar Acoy kepada Liputan6.com.

Pun ketika alarm berbunyi. "Kalau alarm terus aktif (berbunyi), juga sebetulnya lebih banyak menghabiskan aki. Tapi itu tetap tidak seberapa," tambahnya.

Acoy menambahkan, memang pada kondisi tertentu, alarm bisa membuat aki cepat habis, yaitu jika alarm korslet. Alarm korslet sendiri terjadi jika sensor ditempatkan di lokasi yang dapat dengan mudah terkena air atau terbentur.

Aki boros bisa juga disebabkan karena instalasi alarm yang tidak benar. Ujung-ujungnya, pemasangan yang tidak benar berpotensi membuat sistem kelistrikan rusak, dan pada akhirnya juga akan korslet. Karena itu, Acoy merekomendasikan agar pemilik mobil tidak memasang alarmnya sendiri.

"Kalau mau pasang (alarm mobil) sendiri, sebetulnya susah. Perlu keahlian, pengetahuan. Kalau salah nanti malah jadi error," ujarnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya