Polisi Dirikan Posko di Kalijodo

Kapolda Metro Jaya Inspektur Jendral Tito Karnavian menyebutkan, banyak preman yang sudah kabur sebelum Operasi Pekat digelar.

oleh Muslim AR diperbarui 20 Feb 2016, 12:21 WIB
Petugas TNI AD saat melakukan operasi Pekat di kawasan Kalijodo, Jakarta Utara, Sabtu (20/2). Operasi ini bukanlah dalam rangka penggusuran yang direncanakan oleh Pemprov DKI Jakarta. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Kawasan hiburan malam Kalijodo di Pejagalan, Penjaringan, Jakarta Utara, bakal ditertibkan Pemprov DKI Jakarta. Penertiban tersebut untuk dialihfungsikan menjadi area ruang terbuka hijau (RTH).

Namun, dalam prosesnya, rencana penertiban ini mendapat penolakan dari sejumlah warga. Polda Metro Jaya pun menggelar operasi penyakit masyarakat (Pekat), memburu para preman di kawasan yang disebut-sebut menjadi lokasi perjudian dan prostitusi itu.

Kapolda Metro Jaya Inspektur Jendral Tito Karnavian menginstruksikan kepada jajarannya, meringkus preman yang mereka temukan di kawasan Kalijodo.


"Petugas akan menyisir setiap kamar dan kafe yang ada di sini, petugas juga tidak akan segan menangkap preman-preman yang melawan," ujar Tito di Kalijodo, Sabtu (20/2/2016).

Selain menangkap preman, polisi juga mengetes urine setiap orang yang dianggap mencurigakan, baik itu pengunjung maupun pengelola kafe.

"Preman sudah banyak yang kabur. Di sini (depan Intan Cafe) akan dibangun posko. Anggota akan diposkokan di sini sampai diperlukan," tegas Tito.

Operasi pekat ini melibatkan hampir 2000 lebih aparat gabungan dari TNI, Polri, dan Satpol PP.

Dalam operasi, aparat menangkap 17 orang dan menyita ratusan senjata tajam, kondom, sekitar 10.000 botol bir, video porno, sejumlah foto perempuan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya