JK: Jihad untuk Kemajuan Bangsa, Bukan ISIS

JK menambahkan, susunan pengurus ICMI termasuk sebagai susunan organisasi Islam yang paling lengkap di Indonesia.

oleh Silvanus Alvin diperbarui 10 Feb 2016, 17:14 WIB
Wapres Jusuf Kalla di rumah dinas Wakil Presiden, Jakarta (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla menghadiri acara Pengukuhan dan Rakernas Ikatan Cendekia Muslim Indonesia (ICMI). Dalam sambutannya, Jusuf Kalla menuturkan pentingnya jihad bagi bangsa.

"Jihad dalam artinya kemajuan, perjuangan untuk memajukan bangsa. Bukan dalam ISIS (Negara Islam Irak-Suriah). Tentu sangat berarti," tegas Jusuf Kalla di Menara 165, Jakarta Selatan, Rabu (10/2/2016).

Posisi Indonesia, lanjut pria yang kerap disapa JK, saat ini berada di tengah. Tidak terlalu maju, tapi tidak terlalu mundur pula. Namun, di tengah keadaan dunia yang tidak menentu, Indonesia bisa saja tersandung.

Oleh karena itu, mantan Ketua Umum Partai Golkar ini mengatakan, seluruh elemen bangsa perlu bersama-sama mengerahkan kemampuannya untuk kemampuan bangsa.

"Bagaimana melaksanakan itu? Tentu tidak bisa dengan hanya rakernas dan muktamar, tapi bagaimana kita mempunyai tekad bekerja di profesi masing-masing, tugas kita," ujar dia.

"Yang di DPR, bekerja dengan betul bagaimana mengatur DPR. Para pengusaha bekerja dengan baik secara bersama-sama," tambah JK.

JK melanjutkan, susunan pengurus ICMI termasuk sebagai susunan organisasi Islam yang paling lengkap di Indonesia. Terdapat perwakilan eksekutif, legislatif, yudikatif, NU, Muhammadiyah, dan macam-macam partai. Hal tersebut seharusnya dimanfaatkan ICMI untuk memberikan manfaat bagi bangsa.

"Berinovasi, bekerja, berusaha, berikhtiar, dan dengan segala langkah-langkah yang perlu untuk itu," JK menandaskan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya