Ribuan Warga Bakar Permukiman Gafatar di Kalimantan Barat

Sekitar 10 rumah dibakar, penghuni berlarian sambil menangis.

oleh Aceng Mukaram diperbarui 19 Jan 2016, 19:31 WIB
Warga Mempawah, Kalimantan Barat, berusaha mengusir sekelompok warga mantan anggota Gafatar.

Liputan6.com, Mempawah - Ribuan warga menyerang permukiman Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) di Desa Moton, Kecamatan Mempawah Timur, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat, Selasa sore. Massa membakar 10 rumah yang dihuni sekitar 700 anggota Gafatar itu.

Desas-desus penyerangan sudah beredar sejak sehari sebelumnya. Dari pantauan Liputan6.com, Selasa (19/1/2016), massa mulai menyerang permukiman sejak sekitar pukul 15.20 waktu setempat.

Massa makin beringas,  penyerangan dan pembakaran berlangsung hingga petang. Penghuni yang juga terdiri dari nenek-nenek dan anak-anak hanya bisa berlarian sambil menangis.

"Kalau tidak diusir nanti lama-lama bisa mempengaruhi warga sekitar," kata seorang warga.

Akhirnya aparat gabungan mengevakuasi warga kompleks itu dan mengamankannya ke Mapolda Kalimantan Barat. Sebelumnya Bupati Mempawan Ria Norsan tak kuasa menenangkan massa.

"Mohon semuanya tenang dan sabar," kata dia, namun tak digubris warga.

Ria mengatakan, para korban akan dipulangkan ke Jawa pada Rabu besok menggunakan kapal laut. Dia menegaskan, pemerintah setempat menerima warga pendatang sesuai prosedur.

Dari catatan Pemkab Mempawah, warga pengikut Gafatar itu berjumlah sekitar 749 orang. Dari informasi yang dihimpun, mereka datang sejak 6 bulan lalu. Kegiatan yang tampak adalah bercocok tanam.

Kepada Liputan6.com, seorang warga mengaku datang dari Banyuwangi, Jawa Timur. Ada juga mahasiswa Teknik Elektronika dari Surabaya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya