Wapres JK: Pak Jokowi Suka Lupa Kalau Dirinya Insinyur

Bukan hanya sekali, 3 insinyur pernah menjadi pimpinan utama bangsa ini.

oleh Silvanus Alvin diperbarui 11 Des 2015, 15:12 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan sambutan saat Peringatan Hari HAM se-dunia 2015 di Istana Negara, Jakarta, Jumat (11/12). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla menuturkan Indonesia pernah memiliki Presiden yang bertitel insinyur. Bukan hanya sekali, 3 insinyur pernah menjadi pimpinan utama bangsa ini.

"Jangan lupa yang paling penting dari 7 Presiden RI, 3 itu merupakan insinyur. Soekarno, Habibie, dan Jokowi," kata JK, dalam acara Pra Kongres XX Persatuan Insinyur Indonesia (PII) di Jakarta,‎ Jumat (11/12/2015).

Pernyataan itu dilontarkan JK untuk menyikapi kelangkaan profesi insinyur yang terjadi saat ini. JK pun memfokuskan pada Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menilai jika orang nomor satu ini seringkali lupa, jika dirinya merupakan seorang insinyur.

"Nah, kadang-kadang lupa Pak Jokowi. Dia itu insinyur walaupun lulusan kehutanan, sama-sama insinyur," tutur JK sembari tertawa.



‎Dari laporan yang diterima JK, hanya 45 persen insinyur yang bekerja sesuai profesinya. Di Indonesia, 1 insinyur harus melayani 10 ribu orang.

Ini berbeda kondisi dibandingkan Malaysia, di mana 1 insinyur melayani 3.000 orang dan di Singapura 1 insinyur melayani seribu orang.

Ketua PII Bobby Gafur Umar juga memprediksi dalam 5 tahun ke depan akan terjadi kelangkaan insinyur. Hal ini disebabkan belum ada pemicu untuk meningkatkan keinginan kerja sebagai insinyur. "Kita akan tetap kekurangan 120 ribu insinyur dalam 5 tahun ke depan," tandas Bobby. (Silvanus)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya