Top 3: Pengsungsi Suriah 'Penjual Pulpen' Sedot Perhatian Pembaca

Pria yang tertangkap kamera menggendog anak dan menjual pulpen demi menghidupi keluarganya kini memiliki 3 usaha. Apa saja usahanya?

oleh Rio Christa Yatim diperbarui 07 Des 2015, 20:28 WIB
Attar hidup berkecukupan dengan toko kebab, toko roti, dan restorannya. (foto: Telegraph)

Liputan6.com, Jakarta - Foto seorang ayah pengungsi Suriah, Abdul Halim al-Attar menjadi viral di internet beberapa waktu silam, setelah wajah pria yang berdagang pulpen di jalanan Beirut dibagi di Twitter.

Ia terlihat menjajakan tiga pulpen pada pengendara motor di tengah jalanan yang panas, sembari menggendong anak perempuannya yang tertidur di pundaknya.

Penjual pulpen yang tertangkap kamera menjadi berita yang menarik perhatian pembaca Liputan6.com. Selain itu, kabar menarik lainnya berupa seorang pria tua yang memberikan sumbangan kepada sekolah secara anonim selama 40 tahun serta kota hantu yang menjadi saksi bisu atas kebengisan Nazi.

1. Kisah Haru Ayah 'Penjual Pulpen' Suriah yang Kini Punya 3 Bisnis

Kini Attar punya 3 bisnis. (foto: Telegraph)

Berkat kebaikan hati netizen, kampanye pendanaan masal online atas namanya sukses besar, berhasil mengangkat mereka dari kehidupan di bawah garis kemiskinan. Kampanye berhasil mengumpulkan ratusan ribu euro, yang lebih dari cukup untuk membantunya membuka bisnis.

Selengkapnya...

2. Kisah 'Old Man' Penyumbang Rahasia di Sekolah Jepang Terungkap

Kisah 'Old Man' Penyumbang Rahasia di Sekolah Jepang Terungkap (The Mainichi Shimbun)

Seorang pria yang selama 40 tahun mengirim donasi tanpa nama untuk pembelian buku di sebuah sekolah dasar mengungkapkan jati diri. Ia melakukan itu setelah mengetahui sekolah tempat ia memberikan uang tiap bulan akan ditutup musim semi mendatang.

 

Selengkapnya...

 

3. Cerita 'Kota Hantu' Saksi Bisu Kekejian Nazi

Cerita 'Kota Hantu' yang Membeku (news.com.au)

Horor itu datang tanpa peringatan dan tiba dalam hitungan jam. Dan saat ia datang 642 orang tewas sementara desa itu terbakar.

Itu adalah sekelumit sisa-sisa Perang Dunia II. Saat tentara dari SS Panzer Division datang menuju desa yang letaknya hanya 4 kilometer dari Paris pada 10 Juni 1944.

Selengkapnya...

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya