VIDEO: Ucap Syukur, Nelayan Bangka Larung Miniatur Kapal Phinisi

Sedekah laut diisi dengan prosesi melepas miniatur kapal phinisi sepanjang 1,5 meter disertai acara tabur bunga aneka warna ke tengah laut.

oleh Liputan6 diperbarui 03 Des 2015, 08:37 WIB
Kapal

Liputan6.com, Bangka Belitung - Puluhan perahu tradisional nelayan ambil bagian dalam ritual sedekat laut yang digelar lebih kurang 1 kilometer dari garis pantai Desa Batu Belubang, Kabupaten Bangka Tengah, Bangka Belitung. 

Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Kamis (3/12/2015), sedekah laut diisi dengan prosesi melepas miniatur kapal phinisi sepanjang 1,5 meter disertai acara tabur bunga aneka warna ke tengah laut.

Miniatur kapal phinisi yang berlayar kelaut lepas diyakini sebagai simbol kehidupan nelayan di masa datang.

Perahu yang berlayar tenang saat dilepas ke tengah laut menjadi pertanda baik bagi kehidupan nelayan, sementara jika perahu langsung tenggelam tersapu ombak diyakini akan menjadi pertanda buruk.

Ritual melarung kapal khas Sulawesi ini memang digagas para nelayan asal Bugis Sulawesi yang telah menetap turun temurun di Kepulauan Bangka Belitung khususnya di Desa Batu Belubang.

"Simbol bahwa kehidupan daripada masyarakat nelayan ada di perahu yang kita lepaskan. Jadi apapun yang kita harapkan dari hasil perahu-perahu khususnya yang ada di Desa Batu belubang," ungkap tokoh masyarakat Saleh Husein.

Bagi masyarakat nelayan setempat ritual sedekah laut selain sebagai ungkapan rasa syukur juga untuk mengapresiasi kerja keras para nelayan dalam mencari nafkah untuk keluarga mereka.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya