Kenapa 'Siti' Jadi Film Terbaik FFI 2015?

Film yang disutradarai oleh Eddie Cahyono ini belum pernah sekalipun muncul di bioskop-bioskop Tanah Air.

oleh Hernowo Anggie diperbarui 24 Nov 2015, 15:30 WIB
Film Siti

Liputan6.com, Jakarta Film Siti sukses menyedot perhatian insan perfilman nasional kala disebut sebagai jawara Festival Film Indonesia (FFI) 2015 untuk kategori Film Terbaik.

Padahal, film yang disutradarai oleh Eddie Cahyono ini belum pernah sekali pun muncul di bioskop-bioskop Tanah Air. Sementara, pesaing film Siti juga tak kalah hebat. Sebut saja Guru Bangsa: Tjokroaminoto, Toba Dreams, Mencari Hilal dan A Copy Of My Mind.

"Film Siti memang tak dibuat untuk ikut FFI. Tapi dewan juri memilih film ini dan menominasikannya sebagai Film Terbaik," kata Eddie Cahyono saat ditemui di ICE BSD City, Tangerang Selatan, Senin (23/11/2015) malam.

Adegan film Siti. (dok. istimewa)

FFI 2015 memang memilih film buatan anak bangsa tak hanya yang tayang di bioskop, tapi juga diikutsertakan dalam festival. Ada dua film yang masuk nominasi Film Terbaik yang belum pernah diputar di bioskop nasional, yakni Siti dan A Copy of My Mind.

 

Meski begitu, film buatan Fourcolor Films tersebut sudah wara-wiri di berbagai festival film internasional, seperti Rotterdam International Film Festival dan Shanghai International Film Festival. Alhasil, Siti berhasil masuk nominasi FFI 2015.

Adegan film Siti. (dok. istimewa)

"Mudah-mudahan dengan kemenangan film ini, Siti bisa segera diputar di bioskop komersial. Produser kami sedang mengupayakan hal itu," lanjut dia.

Siti bercerita mengenai kehidupan pemandu karaoke kelas bawah yang beroperasi di sekitar Pantai Parangtritis, Yogyakarta. Karena dibuat dengan bujet terbatas, film tersebut tampil dengan warna hitam putih.

Selain menggondol Piala Citra untuk kategori Film Terbaik, Siti juga berhasil membawa pulang Piala Citra untuk kategori Penulis Skenario Asli Terbaik dan Penata Musik Terbaik FFI 2015. (Gie/Mer)*

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya