Perbaikan Sistem Limbah, Montreal Buang Kotoran Rumah ke Alam

Sebuah sungai di dekat kota Montreal dipenuhi sampah yang tidak biasa karena kebijakan pembuangan sampah langsung.

oleh Alexander Lumbantobing diperbarui 16 Nov 2015, 13:32 WIB
Mathieu Traversy, anggota dewan dari Parti Quebecois, mengutarakan kekhawatiran tentang tepi sungai yang nantinya dijejali oleh “popok, kondom, dan jarum suntik.” (Sumber cuplikan video unggahan Viva Frei)

Liputan6.com, Montreal - Akibat dari perbaikan sistem limbah kota, pemerintah Montreal telah mulai melakukan pembuangan kontroversial ke sungai Saint Lawrence. Kebijakan ini telah menuai kecaman, karena sejumlah 8 miliar liter kotoran rumah diduga akan dibuang langsung ke alam.

Keputusan yang sempat tertunda karena pemilu ini telah mengundang kegeraman warga Kanada dan AS, mengkhawatirkan sungai akan tercemar dengan kondom dan pembalut wanita

Dikutip dari BBCSenin (16/11/2015), pihak berwenang mulai melakukan pembuangan lepas malam Rabu lalu dan diduga akan berlangsung hingga satu minggu.

Sementara itu, warga diminta untuk tidak membuang obat, kondom, atau pembalut wanita melalui jamban selama perbaikan.

Pengalihan ini dilakukan agar pekerja dapat melakukan instalasi terhadap penadah salju-- yakni celah yang mengalirkan air dari salju cair untuk proses limbah.

Para pejabat kota mengatakan pembuangan ini memiliki dampak yang sedikit pada populasi ikan di sana dan tidak akan berdampak pada kualitas air minum warga.

Rencana ini sudah disetujui oleh menteri lingkungan hidup terkini dengan sejumlah syarat, diantaranya pengawawan yang bekelanjutan.

Meskipun demikian, rencana itu mengundang kegeraman baik di Kanada maupun AS.

Mathieu Traversy, anggota dewan dari Parti Quebecois, mengutarakan kekhawatirannya terkait pembuangan "popok, kondom, dan jarum suntik.”

Sementara itu, Senator Chuck Schumer dari negara bagian New Yotk telah meminta dinas lingkungan hidup AS, EPA-- untuk turun tangan. Namun, EPA mengungnkapkan bahwa mereka tidak memiliki wewenang atas sungai tersebut, karena seluruhnya berada di wilayah Kanada.

Video ini diunggah oleh pengguna Viva Frei ke situs berbagi video. (Alx/Rcy)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya