Saran Pengusaha Kapal Agar Biaya Logistik Murah

Indonesian National Shipowners' Association (INSA) atau Persatuan Pengusaha Perusahaan Pelayaran Niaga Nasional Indonesia Surabaya mengingin

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 24 Okt 2015, 15:15 WIB
Sebuah kapal singgah untuk menurunkan peti kemas, Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (22/10/2015). Mendag Thomas T. Lembong memproyeksikan, kinerja ekspor hingga akhir tahun akan turun 14% dan impor turun 17% secara year on year. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Indonesian National Shipowners' Association (INSA) atau Persatuan Pengusaha Perusahaan Pelayaran Niaga Nasional Indonesia Surabaya menginginkan PT Pelindo III mengoptimalkan infrastruktur pelabuhannya agar biaya logistik menjadi lebih murah.

Ketua DPC INSA Surabaya Stenven Lesawengen mengatakan Pelindo III telah menyelesaikan revitalisasi Alur Pelayaran Barat Surabaya (APBS). Alur pelayaran tersebut kini selebar 150 meter dengan kedalaman -13 meter LWS dapat mengakomodir kapal-kapal besar berukuran 5.000 TEUs dapat bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Perak, namun masih perlu dioptimalkan.

"Kami dari pelayaran mengharapkan Pelindo III dapat lebih mengoptimalkan lagi APBS yang sudah selesai direvitalisasi.. Ini akan meningkatkan efisiensi biaya logistik," kata Stenven, di Jakarta, Sabtu ( 24/10/2015).

Stenven menambahkan, Terminal Teluk Lamong dan JIIPE nantinya dapat menjadi hub-port arus logistik nasional. Keunggulan kedalaman (draft) dan kecanggihan alat bobgkar muat, serta secara geografis berlokasi di tengah Nusantara, semakin menguatkan infrastruktur pelabuhan yang dikelola Pelindo III tersebut untuk menjadi hub-port.

"Semoga bisa mendukung peningkatan produktivitas pengusaha dan tentunya menekan logistic cost nasional," ungkapnya.

Kepala Humas Pelindo III Edi Priyanto mengungkapkan, saat ini kapal-kapal internasional bermuatan besar sudah mulai sandar di Terminal Teluk Lamong karena kedalaman dermaganya mencapai -14 meter LWS dan kedpan bisa diperdalam lagi hingga -16 meterLWS.

Juga telah dilakukan revitalisasi Alur Pelayaran Barat Surabaya, dengan lebar alur menjadi 150 meter, kedalaman menjadi -13 mLWS pada tahap pertama dan secara bertahap akan diperlebar hingga 200 meter dan dalam -16 mLWS, sehingga kapal tujuan Indonesia tidak perlu lagi singgah ke Singapura. “ jelasnya.

"Pelayaran dapat menikmati efisiensi waktu dan biaya dengan membongkar dan memuat barangnya di Terminal Teluk Lamong dan telah dibuktikan dengan adanya rute kapal internasional asal Tiongkok, Hongkong, dan Korea yang bisa langsung mengirimkan barang ke Indonesia melalui Terminal Teluk Lamong tanpa harus transit melalui Singapura lagi," tutup Edi. (Pew/Zul)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya