Liputan6.com, Jakarta - Pesepeda yang menghalangi jalannya motor gede (Moge) di Yogyakarta, Elanto Wijoyono, menganggap polisi pilih kasih dengan mengawal iring-iringan moge dari klub motor Harley Davidson.
Ketua Harley Davidson Club Indonesia (HDCI) Komjen Pol Purn Nanan Sukarna angkat bicara soal iring-iringan Moge yang dicegat Elanto. Menurut dia, siapa pun bisa meminta pengawalan dari polisi.
"Nggak cuma Moge. Kalau ada iring-iringan sepeda, polisi pasti kawal, ada buka-tutup jalan. Kalau ada iring-iringan jalan sehat, misalnya, polisi juga pasti kawal kalau kita minta," kata Nanan di Jakarta, Minggu (16/8/2015).
Ia melanjutkan, pihaknya telah mengurus izin ke polisi untuk pengawalan. Polisi sudah menjalankan tugas sesuai prosedur yang berlaku. Dari situ, ia meminta masyarakat tidak menyalahkan polisi yang tengah bertugas mengawal.
"Kepolisian melakukan tugas, kewajiban, dan tanggung jawabnya mengamankan iring-iringan. Kepolisian bukan ingin menyalahgunakan wewenangnya," ujar Nanan.
"Kita sudah izin ke polisi dari bulan yang lalu. Ya jangan salahkan polisi. Mereka melakukan tugas karena ada undang-undangnya jelas, bahwa konvoi boleh melintas," timpalnya lagi.
Event Tahunan
Mantan Wakapolri itu sedikit bercerita soal ribuan bikers yang berada di Jogja. Ribuan Bikers disana lantaran mendapat undangan dari Jogja Automotive Community (JAC). Nantinya, ribuan bikers dari seluruh daerah itu akan berkumpul di Candi Prambanan.
"Kita lakukan upacara bendera ala biker di Prambanan," kata Nanan.
Ia menjelaskan, kota Jogja dipilih menjadi tempat pemberhentian terakhir kegiatan Indonesian Rally. Sebelumnya bikers telah melintasi Trans Sumatera, Trans Kalimantan, Trans Nusa Tenggara, dan Trans Sulawesi. Jogja menjadi etape terakhir bagi pengendara dari barat maupun timur Indonesia.
"Kumpul di Yogya semua. Selain upacara bendera ala bikers, ada bakti sosial dan kegiatan lain dalam rangka promosikan tourism lokal ke ranah nasional dan internasional," beber Nanan.
Ia pun menegaskan bahwa izin yang diurus untuk kegiatan tersebut sudah diproses polda setempat, bahkan sampai tingkat Mabes Polri. Dan pihak HDCI telah menjelaskan berapa jumlah peserta yang ikut dan kegiatan yang akan dilakukan.
"Kita laporan dari awal, ke Polda maupun ke Mabes Polri. Ribuan bikers ke Yogya dengan pengawalan polisi, agar tidak mengganggu atau meminimalisir ketidaknyamanan," tukas Nanan.
Ketua HDCI: Enggak Cuma Moge, Iringan Sepeda Juga Bisa Dikawal
Masyarakat diminta tidak menyalahkan polisi yang bertugas mengawal karena petugas saat itu menjalankan prosedur yang berlaku.
diperbarui 17 Agu 2015, 06:45 WIBAksi warga Yogyakarta hadang Moge. (Liputan6.com/Fathi Mahmud)
Advertisement
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Gaya Hidup Sederhana Putri Aiko dari Jepang Jadi Sorotan, Setia Pakai Tumbler Rp80 Ribuan Sejak SMP
Badan Geologi Ungkap Penyebab Gerakan di Gunung Halu, Ada Kesalahan Manusia
4 Hal yang Ditanyakan di Padang Mahsyar setelah Kiamat, Sudah Siapkah Kita?
VIDEO: Masjid Rusak Hingga Pasien IGD Panik Akibat Gempa Garut
Kondisi Korban Begal di Bogor Belum Stabil, Keluarga Dorong Polisi Tangkap Pelaku
Mengenal 7 Pemain Terbaik AC Milan Sepanjang Masa, Bawa Kejayaan ke San Siro
Profil Shin Jae Won, Anak Pelatih Timnas STY yang Dukung Indonesia
Kasus Brigadir RAT Bunuh Diri, Kompolnas Dorong Polri Sediakan Psikolog di Tiap Polres
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Minggu 28 April 2024
Simpel dan Berguna, Undangan Pernikahan Ditempel ke Produk Bumbu Instan
Lihat Alam Barzakh usai Mati Suri? Ini Kata Buya Yahya
Identitas Penumpang Kapal yang Nekat Melompat ke Laut di Perairan Lampung