Mendadak Sepi Penjualan, Perusahaan Impor Sapi Ini Dicurigai

Menurut catatan penjualan sapi di PT Widodo Makmur Perkasa 3 bulan terakhir tak ada masalah.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 13 Agu 2015, 20:05 WIB
Seorang pedagang daging sedang merapikan barang dagangannya, Jakarta, Senin (22/6/2015). Harga daging sapi kembali normal setelah sebelumnya sempat mengalami kenaikan hingga mencapai Rp.110rb/kg. (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Liputan6.com, Bogor - Kelangkaan dan kenaikan harga daging sapi di pasaran terus diselidiki Kepolisian. Sejumlah feedloter atau tempat penggemukan sapi potong didatangi polisi. Di antaranya adalah feedloter milik importir PT Widodo Makmur Perkasa di Cileungsi, Bogor, Jawa Barat.

Di tempat itu, polisi melakukan pengecekan dan menemukan 2.500 ekor sapi belum dipotong. Diduga, ribuan sapi ini sengaja tidak dipotong, sehingga menimbulkan kelangkaan dan melonjaknya harga daging sapi di pasaran.

Direktur Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Kombes Pol Mujiono mengatakan, pihaknya masih mencari penyebab ribuan sapi itu tidak dipotong. Padahal, menurut catatan penjualan sapi di PT Widodo Makmur Perkasa 3 bulan terakhir tak ada masalah. Namun ketika memasuki Agustus 2015, penjualan sapi perusahaan ini menurun drastis.

"Juni mereka bisa jual 900 (sapi) sekian, Juli seribu lebih. Tetapi pada 1 Agustus sampai hari ini, baru kurang lebih 167 ekor yang dijual," kata Mujiono di lokasi penggemukan sapi, Cileungsi, Bogor, Jawa Barat, Kamis (14/8/2015).

Menurut Mujiono, dengan kondisi tersebut pihaknya curiga perusahaan tersebut melakukan pelanggaran pidana. Bahkan, tidak menutup kemungkinan perusahaan ini terlibat kartel daging sapi.

"Ini sedang kami selidiki, sedang kami dalami. Apakah di sini terjadi penyimpangan, apakah di sini terjadi kartel sapi, apakah di sini terjadi tindak pidana perdagangan, tindak pidana pangan, maupun tindak pidana perlindungan persaingan usaha," tutur dia.

Kendati begitu, Mujiono belum dapat menyimpulkan perusahaan tersebut terbukti menimbun ribuan sapi siap potong. Yang jelas, pihaknya saat ini tengah memeriksa 2 orang dari pihak akuntan dan manajer perusahaan tersebut.

"Menimbun ini belum bisa kita katakan menimbun, kita masih penyelidikan dan mendalami fakta-fakta yang ada di sini. Makanya, kita periksa 1 orang accounting dan 1 orang manajer perusahaan ini," pungkas Mujiono.

Bareskrim Polri juga sebelumnya menggeledah 2 lokasi feedloter di wilayah Tangerang, Banten pada Rabu kemarin. Lokasi pertama di PT Brahman Perkasa Sentosa (BPS), Jalan Kampung Kelor, Nomor 33, Kecamatan Sepatan.

Lokasi kedua, PT Tanjung Unggul Mandiri (TUM) di Jalan Tanjung Burung, Nomor 33, Desa Kandang Genteng, Teluk Naga. Di 2 perusahaan impor sapi ini ditemukan 4.500 sapi siap potong yang diperkirakan bisa mencukupi stok daging sapi hingga Desember 2015. (Rmn/Ans)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya