Pengamat Perkirakan Laju Inflasi Juli Sebesar 0,8%

Tercapainya angka tersebut karena didukung beberapa faktor. Laju inflasi tertolong karena adanya perlambatan ekonomi nasional.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 20 Jul 2015, 09:26 WIB
Ilustrasi Inflasi (Liputan6.com/Johan Fatzry)

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Institute for Development of Economic and Finance (Indef), Enny Sri Hartati, memperkirakan tingkat inflasi pada Juli 2015 sekitar 0,8 persen. Tingkat inflasi itu dianggap rendah karena berada di bawah 1 persen meski bulan ini ada momen puasa dan Lebaran.

Dia menuturkan, tercapainya angka karena didukung beberapa faktor. Laju inflasi tertolong karena adanya perlambatan ekonomi nasional.

"Jadi sebenarnya Pemerintahan Jokowi ada momentum positif karena kenaikan harga agak terkendali karena penurunan daya beli masyarakat drop membantu tidak liarnya fluktuasi harga," kata dia kepada Liputan6.com, seperti ditulis, Senin (20/7/2015).

Selain itu, inflasi relatif terjaga karena harga bahan bakar minyak (BBM) ditahan hingga Lebaran. "Pemerintah juga menahan tidak menaikkan BBM, persoalan BBM dinaikkan berbahaya tapi tidak mengakibatkan gejolak harga karena daya beli masyarakat turun," ujar dia.

Namun begitu, Enny mengatakan perlunya tetap diperhatikan tingginya inflasi karena peningkatan daya beli masyarakat karena puasa dan Lebaran ini. Selain itu, adanya momen tahun ajaran baru yang menjadi pendorong tingginya laju inflasi.

"Karena inflasi yang nggsk bisa dihindari transportasi 100 persen pasti naiknya. Ini yang memicu inflasi. Tapi juga tahun ajaran baru," tandas dia.(Amd/Nrm)

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya