Libur Lebaran, Tingkat Hunian Hotel Sepi di Jakarta

Ketua Umum PHRI, Haryadi Sukamdani mengatakan libur Lebaran tidak banyak pengaruhnya terhadap tingkat okupansi hotel terutama di kota besar.

oleh Septian Deny diperbarui 18 Jul 2015, 09:27 WIB
Suasana arus lalu lintas di kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Jumat (17/7/2015). Lengangnya arus lalu lintas di Jakarta disebabkan libur bersama perayaan Idul Fitri 1436 H. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Libur Lebaran dinilai membuat tingkat hunian atau okupansi hotel di kota-kota besar, khususnya Jakarta menurun. Hal itu terjadi sebaliknya untuk daerah tujuan mudik seperti Yogyakarta dan Solo.

Ketua Umum Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Haryadi Sukamdani mengatakan selain Jakarta, hotel di kota-kota besar seperti Surabaya dan Makassar pun menurun tingkat okupansinya.

"Libur Lebaran tidak banyak pengaruhnya (pada kenaikan okupansi). Bahkan Surabaya, Makassar pun sepi pas Lebaran," ujar Haryadi saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, seperti ditulis Sabtu (18/7/2015).

Dia menjelaskan, kenaikan tingkat okupansi justru terjadi pada daerah-daerah tujuan mudik masyarakat yang biasanya tinggal di kota-kota besar.

"Yang ramai hanya pada hotel di daerah yang banyak orang mudik seperti Yogyakarta, Solo, Malang," kata dia.

Selain itu, juga pada hotel-hotel di daerah tingkat II seperti Cirebon yang juga menjadi jalur bagi masyarakat yang mudik menggunakan jalur darat. Hotel-hotel ini biasanya menjadi tempat transit masyarakat yang mudik atau berlibur, sebelum sampai ke tempat tujuan.

"Tapi daerah tingkat duanya seperti Cirebon, Pekalongan itu juga ramai. Kalau ibu kota provinsinya tidak terlalu ramai," kata Haryadi. (Dny/Ahm)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya