Waspadai Bahaya Kurang Gizi Mikro pada Anak

Mulai dari gangguan tumbuh hingga kehilangan konsentrasi.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 04 Jun 2015, 17:30 WIB
Foto: schoolnutritionandfitness.com

Liputan6.com, Jakarta Kajian yang dilakukan Guru Besar Departemen Gizi Masyarakat FEMA IPB, Prof. Dr. Hardinsyah, MS bersama rekan-rekannya menyebutkan pada umumnya anak-anak usia Sekolah Dasar di Indonesia mengalami kekurangan zat gizi mikro atau mikronutrien.

"Yang paling banyak kekurangan zat besi, zinc, kalsium, Vitamin D, Vitamin E, B12, dan B9," terang Prof Hardinsyah saat ditemui usai acara yang digagas Energen di Balai Kartini, Jakarta pada Rabu (3/6/2015).

Jika anak kekurangan vitamin dan mineral ini dampaknya akan sangat besar bagi tumbuh kembang si kecil. Hardinsyah menuturkan, kondisi ini bisa menyebabkan gangguan tumbuh yakni anak tersebut tidak mencapai standar tinggi dan berat badan. Lalu, tubuhnya pun akan kekurangan energi untuk beraktivitas.

"Selain itu, bila zat gizi tersebut tidak terpenuhi akan membuat kurang darah. Hal ini menyebabkan anak jadi lemah, lesu, kurang konsentrasi sehingga akan sulit menyerap pelajaran," ungkap pria yang juga Ketua Umum PERGIZI PANGAN Indonesia ini.

Dikutip dari laman resmi WHO, mikronutrien merupakan nutrisi yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah sangat kecil. Zat ini bisa didapatkan dari sayur dan buah segar.

 

Baca Juga:

Kurang Gizi Tak Pandang Kaya atau Miskin

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya