Menteri Pertahanan Korut Dieksekusi Mati dengan Dirudal

Metode eksekusi brutal di muka publik seperti pemusnahan dengan senjata anti-pesawat, sebagai penegasan terhadap sanksi ketidaksetiaan.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 13 Mei 2015, 10:12 WIB
Metode eksekusi brutal di muka publik seperti pemusnahan dengan senjata anti-pesawat, sebagai penegasan terhadap sanksi ketidaksetiaan.

Liputan6.com, Seoul - Menteri Pertahanan Korea Utara (Korut) Hyon Yong-chol dilaporkan telah dieksekusi. Kabar tersebut disampaikan Badan Intelijen Korea Selatan (Korsel) atau National Intelligence Service (NIS) kepada parlemen.

Menurut kantor berita Korea Selatan Yonhap, para anggota parlemen disampaikan bahwa Hyon dieksekusi mati pada 30 April dengan rudal anti-pesawat terbang pada acara publik.

"Ia (Hyon) dituding menunjukkan ketidaksetiaan kepada pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un," demikian dilaporkan Yonhap yang dikutip dari BBC, Rabu (13/5/2015),

Sejauh ini belum ada informasi rinci terkait eksekusi itu.

"Hyon Yong-chol tertidur pada sebuah acara yang dihadiri Kim Jong-un," tulis Yonhap mengutip pengarahan Badan Intelijen Nasional.

Hyon Yong-chol diangkat sebagai panglima militer pada 2012 menyusul pembersihan militer besar-besaran. Dia diyakini telah menjadi jenderal 2010, namun tak banyak yang diketahui tentangnya.
 
Ia anggota komite pemakaman pemimpin Korea Kim Jong-il yang meninggal pada Desember 2011, yang menunjukkan peran pentingnya dalam elit politik.

Metode eksekusi brutal di muka publik seperti pemusnahan dengan senjata anti-pesawat sebagai penegasan terhadap sanksi dari ketidaksetiaan.

Eksekusi yang diberitakan kantor berita Yonhap itu ditanggapi skeptis oleh intelijen. Namun pada kasus ini, mudah untuk diverifikasi. Jika memang tak terjadi eksekusi, maka menteri pertahanan akan muncul lagi di depan umum.

Sebelumnya pada akhir bulan lalu dilaporkan pihak Korut sepanjang tahun 2015 telah mengeksekusi 15 orang dengan tuduhan mata-mata. Dua di antaranya adalah pejabat tinggi.

Informasi soal eksekusi mati itu juga didapat dari para anggota parlemen yang mengikuti rapat tertutup dengan badan intelijen Korsel.

Badan intelijen Korsel menyampaikan informasi tersebut kepada parlemen dalam rapat yang digelar hari ini. Kelima belas orang tersebut dieksekusi mati dengan cara ditembak.

Dua di antara mereka adalah dua wakil menteri yang dianggap menentang kebijakan Kim Jong-un. Juga sejumlah anggota orkestra.

Pada 2013, media Jepang dan Korea Selatan melaporkan, sejumlah anggota orkestra juga dieksekusi atas tuduhan terlibat kasus pornografi. Yang diduga sebagai upaya Kim muda melindungi reputasi istrinya. (Tnt/Mut)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya