Usai Turun, Harga Emas Bakal Bangkit

Harga memang masih dibayangi potensi penguatan dalam jangka pendek.

oleh Nurseffi Dwi Wahyuni diperbarui 20 Mar 2015, 16:54 WIB
Ilustrasi Emas (Liputan6.com/Johan Fatzry)

Liputan6.com, Jakarta - Harga emas sempat kembali terkoreksi kemarin ke kisaran US$ 1.159 per ounce seiring dengan menguatnya kembali dolar Amerika Serikat (AS). Namun harga kembali rebound ke kisaran US$ 1.170 per ounce pada siang ini.

"Harga memang masih dibayangi potensi penguatan dalam jangka pendek," kata Head Research and Analyst PT Monex Investindo Futures Ariston Tjendra dalam ulasannya, Jumat (20/3/2015).

Namun, lanjut dia, penguatan lanjutan membutuhkan konfirmasi penembusan ke atas area US$ 1.175 per ounce. Dengan potensi ke area US$ 1.178-US$ 1.183 per ounce.

Sementara bila harga tidak menembus kisaran US$ 1.175 per ounce, harga lebih cenderung melakukan koreksi ke area US$ 1.164 per ounce.

"Pergerakan di bawah US$ 1.164 per ounce baru akan membuka potensi pelemahan ke area US$ 1.159 per ounce," ungkapnya.

Pidato dua pejabat Bank Sentral AS atau The Fed yang memiliki hak suara dalam rapat moneter FOMC, Dennis Lockhart dan Charles Evans mengenai kebijakan moneter AS mungkin bisa menjadi market mover bagi harga emas malam ini. (Ndw)

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya