Rupiah Loyo, Harga Sepeda Motor Naik?

Ketua Umum Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) Gunadi Sindhuwinata menegaskan masih setia dengan harga lama.

oleh Gesit Prayogi diperbarui 19 Mar 2015, 10:00 WIB
Industri sepeda motor memiliki kontribusi yang cukup besar terhadap pendapatan negara dari segi pajak dan lapangan kerja.

Liputan6.com, Jakarta - Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS nyatanya turut berdampak pada industri sepeda motor. Namun, Ketua Umum Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) Gunadi Sindhuwinata menegaskan masih setia dengan harga lama.

"Kalau tidak terpaksa, tidak akan kami naikan. Karena tanpa dinaikan saja sudah (penjualan) bermasalah," kata Gunadi. Periode Januari-Februari, penjualan roda empat turun 7-8 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Meski 15 persen komponen sepeda motor bergantung bahan baku, Gunadi tak menampik cukup terpukul dengan melemahnya rupiah.

"Kalau tidak terpaksa, tidak akan kami naikan. Karena tanpa dinaikan saja sudah (penjualan) bermasalah."

"Kalau dolarnya naik terus bisa jadi harganya naik. Tapi kenaikan sendiri kami harapkan buka cara untuk menanggulangi masalah di nilai tukar. Kita harapkan nilai tukar bisa stabil. Meski antara rupiah dan dolar terdepresiasi, tapi antara rupiah dan euro kan terapresiasi," tuntas dia.

(gst/sts)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya