‎Indosat Dekati Facebook dan Twitter cs

perusahaan multinasional dan layanan over the top (OTT) juga menjadi sasaran pemasaran layanan data center Indosat.

oleh Denny Mahardy diperbarui 18 Feb 2015, 18:47 WIB
Lokasi Bali dipilih karena selain menjadi Pusat Industri Kreatif Nasional, perkembangan bisnis di Bali juga menunjukkan tren positif.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah mengeluarkan kebijakan yang mewajibkan penyimpanan data transaksional bagi industri keuangan berada di Indonesia. Aturan itu disebutkan sebagai upaya melindungi data keuangan yang dianggap sensitif bocor keluar Indonesia.

Kebijakan baru yang ditetapkan pemerintah itu diprediksi akan mendorong pertumbuhan layanan penyedia data center. PT Indosat Tbk mengaku tidak ingin kehilangan momentum pertumbuhan industri dari kebijakan baru terkait.

"Kita berusaha untuk ikut dalam pertumbuhan pasar dan menyediakan layanan yang dibutuhkan pelanggan bisnis. Kebijakan baru dari pemerintah akan membuat banyak perusahaan finansial yang tadinya memiliki data center di luar pindah ke Indonesia," kata Feby Sallyanto, Group Head Major & Strategic Accounts Indosat.

Tak hanya bagi kalangan perusahaan keuangan, perusahaan multinasional dan layanan over the top (OTT) juga bakalan menjadi sasaran untuk pemasaran layanan data center yang dimiliki Indosat.

"Facebook, Twitter dan OTT lain yang mengikuti aturan pemerintah tentu jadi target buat kita. Doakan saja nanti mereka bisa jadi pelanggan layanan data center Indosat," tambah Feby di Kawasan Data Center Indosat Jatiluhur, Karawang.

Hingga saat ini, Indosat dan Lintasarta telah memiliki 6 lokasi data center. Tiga dari data center Indosat ditempatkan di Jakarta, satu di Jatiluhur, satu di Bandung dan satu di Bali.

(den/dew)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya