Liputan6.com, Jakarta - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Marwan Jafar mengatakan, sebagai kementerian yang masih baru, target yang diberikan pemerintah sangat tinggi. Namun, hal tersebut tidak membuat kementerian surut. Marwan optimistis mampu melaksanakan program pembangunan dan pemberdayaan di sekitar 74 ribu desa dan pengentasan desa yang terletak di kawasan daerah tertinggal.
Ia menyadari, banyak pihak yang ragu dan pesimis terhadap program serta kinerjanya dalam mengawal undang-undang desa. Apalagi persoalan perbedaan karakter setiap daerah masing-masing secara budaya. "Asal ada kemauan dari masyarakat dan pihak yang mendukung program nawa cita dan nawa kerja, pasti keinginan membangun desa bisa teratasi," ujarnya, Senin(16/2/2015).
Selain itu, Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi juga akan mendorong peningkatan lajur ekonomi pedesaan dengan meminta para Kepala Desa membentuk Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). "Pembentukan BUMDes ditarget secara bertahap setiap tahunnya sebanyak 5.000 desa. Target itu akan difokuskan terlebih dahulu ke desa yang dianggap mempunyai potensi unggulan agar bisa terpasarkan," bebernya.
Pembentukan BUMDes tersebut bisa dilakukan dengan menggunakan anggaran Dana Desa yang pada tahun ini akan disalurkan ke setiap Desa sekitar Rp 240 juta sampai Rp 270 juta. Dana itu, lanjut Marwan, bisa dijadikan modal investasi bagi masyarakat dengan membentuk BUMDes.
"Bisa saja dana itu untuk keperluan lainnya yang disesuai dengan kebutuhan desa, seperti infrastruktur. Tapi alangkah bijaksananya, untuk modal usaha. Seperti membuat kios-kios di tempat wisata, dan lainnya," ujarnya.
"Untuk daerah tertinggal, pengelolaan dana desa ada pengecualian. Saya sarankan dimanfaatkan untuk pembangunan sarana. Seperti jalan desa, sarana pendidikan, kesehatan, atau irigasi," tambahnya.
Marwan juga menegaskan, Kemendes PDTT tidak hanya memperhatikan kawasan perdesaan dan daerah tertinggal, tapi juga tengah fokus merancang program untuk desa di wilayah perbatasan. Pasalnya, sebanyak 3.591 desa tertinggal di perbatasan perlu mendapat perhatian khusus sebagai upaya memperkokoh ketahanan NKRI.
"Solusinya, kami buka program transmigrasi kepada para masyarakat di daerah padat penduduk, terutama di Jawa. Tapi sebelummnya sudah harus ada akses, pendidikan, kesehatan, irigasi, sanitasi, rumah layak huni, dan lainnya. Jadi begitu transmigrasi datang ke lokasi, mereka tidak perlu lagi repot-repot dengan daerah barunya," jelas Marwan.
"Dan tidak ada lagi kabar masih adanya transmigran yang meninggalkan lokasi. Saya akan awasi dan turun tangan langsung jika ada kejadian itu. Saya juga tidak akan sungkan-sungkan bertindak apabila ada kawasan transmigran yang terabaikan," imbuh Marwan Jafar. (Taufiqurrohman/Gdn)
Dengan Program Ini, Menteri Marwan Optimistis Desa Bisa Maju
Pembentukan BUMDes bisa dilakukan dengan menggunakan anggaran Dana Desa yang pada tahun ini akan disalurkan ke setiap Desa.
diperbarui 16 Feb 2015, 20:33 WIBAdvertisement
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Bursa Saham Asia Pasifik Lanjutkan Penguatan
6 Resep Pindang Tulang yang Sederhana dan Enak
Penjualan Rokok Bakal Makin Diperketat, Industri Ritel Curhat Begini
Sering Disakiti? Ini Cara Memiliki Hati Ikhlas Menurut Buya Yahya
Unboxing Bose Ultra Open Earbuds: TWS Mirip Anting dengan Baterai 19,5 Jam
Top 3 News: SYL Jadikan Biduan Nayunda Pegawai Honorer Gaji Rp4 Juta, Setahun Cuma Masuk Dua Kali
6 Fakta Menarik Gunung Colo, Satu-satunya Gunung Berapi di Sulawesi Tengah
PDIP: Anies Harus Lebih Agresif Jika Mau Dicalonkan Kembali di Pilkada Jakarta 2024
Pelajaran di Tahun Politik, APDI Harap Kecurangan Pilpres Tak Berulang
Harga Kripto Hari Ini 21 Mei 2024: 10 Koin Teratas Kompak Menguat
Cuaca Besok Rabu 22 Mei 2024: Jabodetabek Pagi Cerah Berawan, Siang Mayoritas Diguyur Hujan
Honda Gunakan Teknologi F1 untuk Mobil Listrik Masa Depannya