Listriki Daerah Perbatasan, PLN Bakar BBM Lebih Banyak

Pemerintah memutuskan untuk menerangi wilayah perbatasan dengan memakai pembangkit listrik tenaga diesel karena dinilai lebih cepat.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 06 Feb 2015, 10:22 WIB
Petugas PLN memeriksa kabel jaringan listrik di kawasan Kota Tua, Jakarta, Selasa (27/1/2015). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Target kelistrikan melistriki 47 wilayah terluar Indonesia membuat porsi Bahan Bakar Minyak (BBM) pada bauran enegi (energy mix) meningkat.

Seperti yang dikutip dari bahan pemaparan Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) saat rapat dengan Komisi VII DPR, Jumat (6/2/2015). Kandungan BBM dalam bauran energi meningkat dari 8,53 persen, menjadi 8,85 persen.

"Energi mix karena ada program pemerintah melistriki perbatasan, sehingga 8,53, jadi 8,85," kata  Direktur Jenderal Ketenaga Listrikan Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM)  Jarman.

Jarman pernah mengatakan, pemerintah memutuskan untuk menerangi wilayah perbatasan dengan memakai Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) karena dinilai lebih cepat.

"Khusus untuk pulau terluar tidak ada jalan lain PLTD, di situ ini sudah siapkan Rp 1 triliun, termasuk BBM-nya," kata Jarman.

Dengan begitu  postur bauran energi mengalami perubahan dari yang sudah ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2015.
Bauran energi tersebut adalah gas dari 23,21 persen menjadi 23,15 persen, batu bara 57,33 persen menjadi 57,03 persen, air 6,13 persen menjadi 6,61 persen, panas bumi 4,47 persen menjadi 4,32 persen dan energi terbarukan lainnya 0,06 persen menjadi 0,14 persen.

Seperti diketahui, untuk menyalurkan listrik di wilayah terluar yang ditargetkan dapat tercapai 17 Agustus 2015, pemerintah memilih menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD). Total kapasitas PLTD yang digunakan untuk 47 wilayah perbatasan sebesar 60 Mega Watt (MW). (Pew/Ahm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya