Liputan6.com, Bengkulu - Pembangunan perekonomian nasional berbasis maritim yang dicanangkan presiden Joko Widodo harus segera dilaksanakan dengan aksi nyata. Langlah pertama yang harus dilakukan oleh pemerintah adalah membuka poros maritim koridor barat pesisir barat Sumatera.
Hal ini mengemuka dalam diskusi kemaritiman yang digagas Mahfud MD Initiative (MMD Initiative) di Bengkulu Selasa (3/2/2015).
Ekonom yang juga koordinator MMD Initiative wilayah Sumatra, Ridwan Mukti mengatakan, saat ini konsep ekonomi maritim wilayah timur Sumatera khususnya kawasan Selat Malaka sudah sangat sulit dikembangkan.
Sebab, selain ketersediaan lahan di pesisir timur yang sudah sangat terbatas, jalur laut juga sangat padat. Ini yang harus jadi perhatian utama untuk menggeser pembangunan ekonomi pesisir barat.
"Jika poros maritim barat Sumatera dibuka, tentu saja akan mendongkrak perekonomian Indonesia secara makro," ujar Ridwan di Bengkulu (3/2/2015).
Untuk mewujudkan rencana ini kata Ridwan, harus dimulai dengan membuka jalur logistik sepanjang pesisir pangai dari Lampung hingga Meulaboh Banda Aceh, sebagai daya dukung pembangunan ekonomi maritim terkait industri utama seperti galangan kapal dan industri jasa maritim lain serta pengolahan hasil laut.
Khusus Bengkulu, Ridwan menilai sangat cocok dijadikan pilot project, sebab sangat mudah menggeser sistem pembangunan ekonomi dari daratan ke ekonomi maritim.
Bengkulu yang memiliki 80 persen wilayahnya adalah hutan, 40 persen diantaranya hutan lindung, 30 persen perkebunan dan pertambangan, jadi hanya 10 persen saja yang dikelola rakyat. Artinya, ruang gerak rakyat mengelola hutan sangatlah sempit, sedangkan potensi laut yang belum tergarap sangat besar dipesisir pantai Bengkulu sepanjang 525 kilometer.
"Dukungan holistik juga segera disiapkan dengan membuka jurusan perikanan, kemaritiman dan kelautan di Universitas lokal guna mensuplay sumber daya manusia," pungkas Ridwan Mukti. (Yuliardi Hardjo Putra/Gdn)
Poros Maritim Barat Sumatera Harus Segera Dibuka
"Jika poros maritim barat Sumatera dibuka, tentu saja akan mendongkrak perekonomian Indonesia secara makro," ujar Ridwan.
diperbarui 03 Feb 2015, 13:26 WIBPelabuhan sebagai pendukung utama poros maritim. (Liputan6.com/Herman Zakharia)
Advertisement
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
5 Fakta Gunung Ruang di Sulut Kembali Erupsi, Tinggi Kolom Abu Capai 5.000 Meter
8 Potret Ultah Putri Delina yang Digelar Sederhana, Sule Sekeluarga Beri Kejutan
BSI Optimistis Kredit Perbankan Tumbuh 7,5% sepanjang 2024
Produksi Beras Surplus, Pengamat dan Praktisi Minta BULOG Lakukan Penyerapan
Menteri Bahlil Bakal Sulap 2 Juta Ha Lahan di Merauke Jadi Kebun Tebu
VIDEO: 1.384 Pendatang Baru Tiba di Jakarta, 16% Pengangguran
Bitcoin dan Ethereum Pimpin Arus Keluar Kripto dalam 3 Pekan Terakhir
Haid Berhenti di Akhir Waktu Sholat, Apakah Wajib Mengqadhanya?
Adipati Dolken Ungkap Tak Ingin Masukkan Anak ke Sekolah Formal, Lebih Pilih Les dan Homeschooling
120 Kata-kata Bijak Singkat Keren, Cocok Jadi Ide Unggahan Media Sosial
Hakim Arief Hidayat Suruh Pengacara PKB Keluar, Dianggap Permainkan Sengketa Pileg
Anjing Hitam Berubah Jadi Putih dalam 2 Tahun Karena Alami Vitiligo