Jokowi: Kasus KPK-Polri Semula Hanya Masalah Biasa, Tapi...

Kasus KPK-Polri semula hanya masalah biasa. Tetapi menjadi tidak biasa karena ada proses politik dan proses hukum yang berbarengan.

oleh Liputan6 diperbarui 31 Jan 2015, 14:46 WIB
Presiden Joko Widodo (ANTARA FOTO/Andika Wahyu)

Liputan6.com, Jakarta - Kisruh 2 institusi negara yakni Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) belum juga berakhir. Sejumlah kalangan meminta Presiden Joko Widodo segera mengambil sikap terkait konflik 2 institusi penegak hukum tersebut.

Sepanjang Kamis 29 Januari kemarin, Presiden Jokowi bertemu sejumlah tokoh besar. Antara lain, pertemuan dengan mantan rivalnya di Pemilu 2013 lalu Prabowo Subianto di Istana Bogor. Kemudian pertemuan dengan mantan Presiden ke 3 RI BJ Habibie di Istana Negara. Dan pada malam harinya bertemu Kompolnas dan Kabareskrim.

Sejumlah pihak menduga pertemuan Jokowi tersebut semata-mata dilakukan terkait kisruh KPK-Polri. Namun Jokowi menyatakan, pertemuannya terkait permasalahan nasional. Bukan spesifik pada masalah KPK-Polri.

Dalam wawancara eksklusif bersama Tim Liputan 6 SCTV dan Fokus Indosiar, Jokowi juga mengatakan, kasus KPK-Polri semula hanya masalah biasa. Namun menjadi tidak biasa karena ada proses politik dan proses hukum yang berbarengan.

Berikut transkrip wawancara selengkapnya reporter Retno Pinasti dan Ryan Wiedaryanto bersama Presiden Joko Widodo di halaman Istana Negara yang ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Sabtu (31/1/2015). Saksikan juga videonya di bagian bawah artikel ini:

Hari-hari ini Pak Jokowi sepertinya perhatiannya tersita ke soal KPK-Polri Pak ya?

Oh ndak juga. Kita rutin biasa kok. Jadi ini kan persoalan tidak bisa diselesaikan cepat karena masih dalam proses hukum. Dan kita harus menghormati proses-proses hukum itu. Sehingga ya, kayak kemarin kita ke Sumatera Utara, kita ke Kuala Tanjung, ke Sei Mangkei itu kan kita ke sana. Kalau ada kunjungan lagi kayak besok Sabtu saya ke Ngawi ya ke sana. Sudah rutinitas seperti itu. Di sini ada rapat-rapat kabinet yang berjalan biasa.

Jadi tugas lainnya tetap berjalan sambil menunggu proses hukum seperti yang tadi Pak Jokowi katakan ya?

Ya, karena nggak bisa kita putuskan tanpa proses hukum itu ada.

Tapi kemarin cukup intens ya Pak. Banyak sekali tokoh-tokoh yang bertemu Bapak. Ada Pak Prabowo, Pak Habibie, bahkan malam-malam masih memanggil Kompolnas dan Kabareskrim. Mungkin masyarakat banyak yang belum mengetahui ya kalau dari sisi Pak Jokowi, apa sih Pak yang sebenarnya terjadi sehubungan dengan kasus KPK-Polri ini?

Ya sebetulnya ini masalah yang biasa, tetapi menjadi tidak biasa karena ada proses politik dan proses hukum yang berbarengan. Sehingga inilah yang menyebabkan kasusnya menjadi terangkat naik dan menjadi perhatian masyarakat. Tetapi, ya sabar sedikitlah, nanti segera rampung kok.

Namun ada yang mengatakan bahwa, saat Bapak ketemu Pak Prabowo itu adalah wujud Bapak meminta dukungan dari pihak koalisi sebelah?

Oh ndak. Sekarang koalisi-koalisi kan dapat dikatakan sudah nggak ada. Semua partai kan mempunyai keinginan yang sama untuk Indonesia ke depan yang lebih baik, untuk rakyat ke depan yang lebih baik. Semuanya punya keinginan yang sama. Seperti kemarin ketemu Pak Prabowo ya kita bicara itu. Tidak berbicara spesifik masalah KPK dan Polri. (Nfs/Sss)

Baca juga: Jokowi Ungkap Maksud Status Facebooknya

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya