Pengusaha Inggris dan Eropa Kian Percaya dengan Jokowi

76 persen pelaku bisnis memiliki tingkat kepercayaan terhadap kepemimpinan baru di Indonesia dan komitmen pemerintah untuk reformasi ekonomi

oleh Septian Deny diperbarui 13 Jan 2015, 16:30 WIB
Jokowi (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Tingkat kepercayaan para pelaku bisnis internasional khususnya dari Inggris dan Eropa terhadap pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) meningkat di tahun ini dibandingkan yang lalu.

Ini diungkapkan Chairman BritCham Adrian Short yang menjelaskan hasil survei British Chamber of Commerce Indonesia (BritCham) bertajuk Business Confindence Index (BCI).

BCI memaparkan pandangan dari perusahaan-perusahaan anggota dari Kamar dagang yang turut berpartisipasi mengenai bisnisnya di Indonesia.

"Juga terhadap kepemimpinan baru di Indonesia sehubungan dengan potensi reformasi ekonomi. Hasil survei ini menunjukan peningkatan dari proyeksi tahun sebelumnya," ujar Short di Jakarta, Selasa (13/1/2015).

Berdasarkan survei tersebut, menunjukkan 76 persen pelaku bisnis memiliki tingkat kepercayaan terhadap kepemimpinan baru di Indonesia dan komitmen pemerintah untuk reformasi ekonomi.

"Ini seiring dengan keyakinan para responden dalam menjalankan bisnisnya di Indonesia dengan persentase 71 persen. Kemudahan berbisnis pada tahun lalu juga meningkat 62 persen, menunjukan sebagai sentimen positif terhadap pemerintahan baru di Indonesia," kata dia.

Secara keseluruhan, pandangan terhadap bisnis di Indonesia meningkat secara signifikan dibandingkan dengan tahun lalu dari 66 persen menjadi 72 persen dengan pertumbuhan pendapatan dan laba yang juga diproyeksikan meningkat.

Menurut Adrian, peningkatan yang kuat ini juga dirasakan terutama pada kondis politik dan iklim investasi. Tingkat kepercayaan terhadap kondisi politik dengan pemerintahan yang baru meningkat secara signifikan sebanyak 5 persen yaitu dari 42 persen menjadi 47 persen.

"Ini juga diikuti dengan peningkatan pada iklim investasi dari 31 persen menjadi 60 persen," tandasnya.

Survei ini melibatkan manajemen senior dan CEO dari 206 afiliasi bisnis Inggris dan Eropa di Indonesia yang diambil dari 12 sektor bisnis antara lain, agrikultur, perikanan dan perhutanan; energi dan sumber daya alam; infrastruktur dan konstruksi; properti; hospitality; travel dan tourism; perbankan, pembiayaan dan asuransi; pendidikan; retail dan consumer goods; jasa; makanan dan minuman; otomotif; kimia, farmasi dan kosmetik. (Dny/Nrm)

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya