Hati-hati, Januari Bulannya Putus Cinta Loh

Bulan Januari juga dikenal sebagai bulan putus. Bahkan 3 Januari diberi nama 'Hari Perceraian'. Mengapa demikian?

oleh Rio Apinino diperbarui 08 Jan 2015, 13:15 WIB
Ilustrasi Tanda-Tanda Pasangan Anda Tak Siap dengan Hubungan Serius

Liputan6.com, Jakarta Awal tahun memang sering membawa semangat dan harapan baru. Pada awal tahun tersebut, banyak orang akan lebih bersemangat untuk mencapai apa yang dicita-citakannya. 

Tetapi, di balik semua semangat positif tersebut, bulan Januari juga dikenal sebagai bulan putus cinta. Bahkan tanggal 3 Januari dikenal sebagai 'Hari Perceraian'.

Bulan Januari dikenal sebagai bulan putus cinta adalah karena pada bulan ini banyak sekali pasangan yang memutuskan untuk mengakhiri hubungannya. Tetapi, mengapa bisa begitu?

Dikutip dari Telegraph pada Kamis (8/1/2014), maraknya putus hubungan pada Januari sebenarnya telah dimulai dengan retaknya hubungan beberapa bulan sebelumnya. Pada bulan Oktober atau November misalnya, banyak pasangan yang hubungannya sudah berada 'di ujung tanduk'.

Tetapi, karena akhir tahun adalah saatnya liburan, maka mereka tidak mau membuat pikiran kacau dengan memutuskan untuk mengakhiri hubungan dan menundanya sampai liburan selesai.

Saat liburan selesai dan aktivitas seperti biasanya dijalankan, maka keputusan untuk mengakhiri hubungan tidak bisa diundur lagi.

Selain itu, putusnya hubungan pada bulan Januari adalah karena mereka mengalami masa liburan yang justru membuat stres. Misalnya, saat kedua keluarga bertemu di hari libur, ternyata keluarga pasangan tidak menyukai kita.

Untuk banyak orang, keputusan untuk mengakhiri hubungan di bulan Januari adalah salah satu bagian dari resolusi awal tahun. Tujuannya, mereka ingin melupakan semua masa lalu dan memulai kembali semua dari awal dengan lebih baik.

Percaya atau tidak dengan mitos bulan Januari ini, menjaga hubungan baik dengan pasangan adalah hal harus dilakukan tiap saat.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya