Tambah Kapasitas Smelter, Investasi Freeport Tetap US$ 2,3 Miliar

Penambahan kapasitas smelter yang saat ini pembangunannya sedang direncanakan merupakan antisipasi peningkatan produksi Freeport.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 05 Jan 2015, 20:54 WIB
Ilustrasi Smelter (Liputan6.com/Johan Fatzry)

Liputan6.com, Jakarta - PT Freeport Indonesia menyatakan tidak menambah investasi meski berencana menambah kapasitas pabrik pengolahan dan pemurnian mineral (smelter).

Presiden PT Freeport Indonesia, Rozik B. Soetjipto mengatakan, meski kapasitas smelter bertambah menjadi 2 juta ton konsentrat tembaga jika pemerintah mengabulkan pengajian maka investasi pembangunan smelter tetap US$ 2,3 miliar. Sebelumnya kapasitas smelter tersebut 1,6 juta ton konsentrat

"Investasi hampir sama karena teknologi berbeda," kata Rozik, di Jakarta, Senin (5/1/2015).

Rozik mengungkapkan, penambahan kapasitas smelter yang saat ini pembangunannya sedang direncanakan, merupakan langkah antisipasi peningkatan produksi Freeport Indonesia saat 2021. "Untuk menyesuaikan dengan kapasitas produksi konsentrat pasca 2021," tutur Rozik.

Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) R. Sukhyar menambahkan, penambahan kapasitas smelter yang rencananya dibangun di Gresik Jawa Timur tersebut dipengaruhi oleh pergantian rekanan dalam membangun smelter  dari sebelumnya  Outotec menjadi Mitsubishi.

"Tadi mengajukan pergantian partner membangun smelter dari autotech jadi Mitsubishi," tutup Sukhyar. (Pew/Ahm)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya