Tahun Depan, Menteri Keuangan Kaji Subsidi BBM Tetap

Pemerintah belum dapat memastikan skenario atau skema subsidi BBM tetap akan masuk dalam pembahasan APBN Perubahan 2015.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 25 Nov 2014, 18:54 WIB
Kebijakan ini dilatarbelakangi turunnya kuota subsidi BBM di APBN-P 2014 dari 48 juta kiloliter menjadi 46 juta kiloliter, Senin (4/8/14). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) memberikan sinyal skenario subsidi Bahan bakar minyak (BBM) tetap untuk menjaga stabilitas fiskal Indonesia. Saat ini, Kementerian Keuangan masih mengkaji kebijakan tersebut sebelum benar-benar terealisasi.

"Subsidi tetap kami siapin dulu, kapan ditentukannya, kami lihat waktu yang tepat," ungkap Menteri Keuangan, Bambang PS Brodjonegoro saat ditemui di Hotel Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta, Selasa (25/11/2014).

Lebih jauh, dia belum dapat memastikan skenario atau skema subsidi tetap akan masuk dalam pembahasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2015.

"Kalau di APBN cuma bahas subsidi seperti penentuan volume. Tidak menentikan harga maupun skemanya. Pokoknya supaya bujet (fiskal) tidak terpengaruh pertimbangan-pertimbangan eksternal," cetus Bambang.

Sebelumnya, Wakil Presiden Jusuf Kalla mulai memperhitungkan skema subsidi tetap BBM pada tahun depan asal mengantongi persetujuan DPR. "Bisa direalisasikan (tahun depan), itu administratif. Nanti kita akan bicarakan dengan DPR," paparnya.

Pemerintah akan menghitung besaran subsidi BBM tetap yang dapat diberikan untuk masyarakat. "Nanti kita tentukan, apakah seribu rupiah, dua ribu rupiah, nanti dihitung. Bahwa berapapun naik turunnya akan seperti itu," tukas JK.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya