Liputan6.com, Jakarta - Tiga minggu setelah dilantik menjadi presiden, Joko Widodo (Jokowi) langsung menaikan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi. Tak tanggung-tanggung, Jokowi langsung mematok kenaikan harga premium dan solar masing-masing sebesar Rp 2.000.
Menurut mantan sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Said Didu, kenaikan harga BBM tersebut sebuah keharusan. Mengapa ia mengatakan begitu? Berikut petikan wawancaranya dengan liputan6.com:
Said Didu: Dengan Menaikan Harga BBM, Jokowi Selamatkan SBY
Said Didu, kenaikan harga BBM tersebut sebuah keharusan. Mengapa ia mengatakan begitu? Berikut petikan wawancaranya dengan liputan6.com:
diperbarui 24 Nov 2014, 15:15 WIBAdvertisement
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
5 Fakta Gunung Ruang di Sulut Kembali Erupsi, Tinggi Kolom Abu Capai 5.000 Meter
8 Potret Ultah Putri Delina yang Digelar Sederhana, Sule Sekeluarga Beri Kejutan
BSI Optimistis Kredit Perbankan Tumbuh 7,5% sepanjang 2024
Produksi Beras Surplus, Pengamat dan Praktisi Minta BULOG Lakukan Penyerapan
Menteri Bahlil Bakal Sulap 2 Juta Ha Lahan di Merauke Jadi Kebun Tebu
VIDEO: 1.384 Pendatang Baru Tiba di Jakarta, 16% Pengangguran
Bitcoin dan Ethereum Pimpin Arus Keluar Kripto dalam 3 Pekan Terakhir
Haid Berhenti di Akhir Waktu Sholat, Apakah Wajib Mengqadhanya?
Adipati Dolken Ungkap Tak Ingin Masukkan Anak ke Sekolah Formal, Lebih Pilih Les dan Homeschooling
120 Kata-kata Bijak Singkat Keren, Cocok Jadi Ide Unggahan Media Sosial
Hakim Arief Hidayat Suruh Pengacara PKB Keluar, Dianggap Permainkan Sengketa Pileg
Anjing Hitam Berubah Jadi Putih dalam 2 Tahun Karena Alami Vitiligo