Penunjukan Nurdin Halid di Rapimnas Partai Golkar Dipertanyakan

Menurut Waketum Golkar Agung Laksono, nama Nurdin Halid tiba-tiba muncul menjadi Ketua SC Rapimnas tanpa diduga sebelumnya.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 14 Nov 2014, 01:17 WIB
Nurdin Halid usai menjalani pemeriksaan oleh tim penyidik KPK, Jakarta ,Senin (12/10). Nurdin diperiksa sebagai saksi terkait kasus dugaan suap pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia pada 200

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Umum DPP Golkar Agung Laksono mempertanyakan sosok Nurdin Halid yang menjadi Ketua Steering Commite (SC) Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas Golkar). Menurutnya, nama Nurdin Halid tiba-tiba muncul menjadi Ketua SC Rapimnas tanpa diduga sebelumnya.

"Kok tiba-tiba ada nama itu sih (Nurdin Halid). Ada dilakukan tidak (pemilihan), jangan sembunyi-sembunyi, kita maunya terbuka," ujar Agung di Kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta, Kamis (13/11/2014).

Agung menjelaskan pemilihan Ketua SC Rapimnas Golkar tak boleh mementingkan kelompok tertentu. Sosok Nurdin Halid yang dekat dengan Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie pun diduga untuk memuluskan langkahnya menjadi Ketua Umum Golkar yang kedua kali.

"Harusnya dalam forum, bukan orang per orang atau geng. Bisa dikatakan begitu jika sembunyi-sembunyi," tegas Agung.

Sementara itu, Ketua DPP Golkar Nurdin Halid mengatakan pemilihannya sebagai Ketua SC Rapimnas Golkar sudah sah. Menurut dia, hal tersebut biasa dalam mekanisme partai.

"Saya ini kan Ketua Bidang Organisasi dan Daerah. Dalam AD/ART juga memiliki tanggung jawab dalam pelaksaan rapat. Nah, jadi itu bagian daripada tugas. Ini biasa dalam mekanisme partai," ujar Nurdin.

Menurutnya, Ketua Umum Aburizal Bakrie atau Ical memiliki kewenangan untuk menunjuk dirinya. "Ketua umum memiliki kewenangan mengambil keputusan untuk pengembangan organisasi," jelasnya.

Sebelumnya, Waketum Golkar Bambang Soesatyo mengatakan penunjukan panitia Rapimnas sudah sesuai aturan. Apalagi menurut dia tidak ada ketentuan AD/ART yang menyebut panitia Rapimnas melalui rapat pleno.

"Panitia sudah jalan. Tidak ada hal seperti itu (yang melanggar aturan). Baca AD/ART," jelas dia.

Bambang pun menegaskan, jika melanggar aturan, tidak mungkin dihadiri oleh para kader Golkar. "Buktinya, para kader Golkar sudah hadir ke sini kan, jadi tidak ada (yang dilanggar)," pungkas dia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya