Liputan6.com, Jayapura - Pemerintah Provinsi Papua berencana untuk mengundang Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) PT Freeport Indonesia untuk membicarakan secara gamblang masalah yang sedang dihadapi antara SPSI dan manajemen Freeport Indonesia.
Gubernur Papua, Lukas Enembe menuturkan, surat undangan resmi untuk SPSI akan segera dikirimkan sehingga perwakilan dari SPSI bisa hadir di Jayapura untuk pembicaraan masalah ini.
“Saya dapatkan informasi kabarnya SPSI minta mengganti manajemen. Sebenarnya ini tidak bisa dilakukan. Tapi jika SPSI mendesak untuk kenaikan upah dan kenaikan hak lainnya, bisa dilakukan. Tapi saya akan mendengar sendiri, apa yang diminta pekerja, sehingga kami undang mereka ke Jayapura,” ujarnya, Jumat (31/10/2014).
Dirinya mengharapkan karyawan yang tergabung dengan SPSI tak melakukan mogok kerja massal yang rencananya akan dilakukan pada 6 November lalu. Pasalnya, mogok kerja tersebut akan mengganggu perekonomian. “Jika mogok dilakukan, pasti penerimaan di Papua akan terganggu, sebab produksi pasti menurun,” jelasnya.
Hari ini, SPSI dengan manajemen perusahaan tambang emas yang beroperasi di Kabupaten Mimika dijadwalkan melakukan komiten tertulis untuk menyelesaikan permasalahan yang sedang terjadi. Komitmen itu akan mencangkup kesepatan antara kedua belah pihak.
Salah satu pengurus bidang advokasi SPSI Freeport Indonesia, Tri Puspital mengatakan, perkembangan terakhir yang diterima oleh SPSI, manajemen Freeport Indonesia, Jim Bob berkomitmen untuk menyelesaikan permasalahan ini dan bersedia menuangkan point-point komitmen secara tertulis.
“Kami juga mendapatkan dukungan penuh dari Bupati Mimika, Eltinus Omaleng yang juga menekan perusahaan agar segera menyelesaikan persolan ini dengan memberi jawaban atas tuntutan pekerja. Komitmen tertulis dilakukan untuk mencari solusi yang dapat disepakati,” ujarnya.
Pekerja Freeport Indonesia mengancam mogok kerja mulai 6 November hingga 6 Desember 2014. Langkah tersebut dilandasi perlakuan sikap perusahaan yang dinilai tidak baik kepada pekerja. Salah satu tuntutan yang diminta para pekerja adalah agar Freeport Indonesia segera melakukan pembersihan, penggantian dan reformasi pada jajaran manajemen.
Privatisasi dan kontraktor, kemudian digantikan dengan jajaran pimpinan dari orang-orang yang berjiwa bangsa Indonesia seutuhnya, beritikad baik dan benar, memimpin dengan hati dan penuh tanggung jawab. Selain itu, oknum pimpinan dalam jajaran manajemen di lingkungan Freeport Indonesia harus bertanggungjawab dan dikenakan sanksi secara hukum dalam
internal maupun secara hukum di Negara Kesatuan Republik Indonesia atas terjadinya Kecelakaan Kerja yang mengakibatkan
hilangnya nyawa Pekerja.
Serikat pekerja juga tetap menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, prinsip kemitraan, azas manfaat dan produktifitas, membuka seluas-luasnya setiap kesempatan bagi upaya penyelesaian yang konstruktif, dialogis, yang berkeadilan dalam konteks kesetaraan dengan harapan adanya penyelesaian yang cepat, adil dan terbaik bagi semua pihak. (Katharina Janur/Gdn)
Bahas Mogok, Gubernur Papua Undang Serikat Pekerja Freeport
Pekerja Freeport Indonesia mengancam mogok kerja mulai 6 November hingga 6 Desember 2014.
diperbarui 31 Okt 2014, 17:01 WIBBila restu kedua instansi tersebut, Mendag mengaku bisa dengan cepat menerbitkan SPE yang kini menggunakan sistem elektronik.
Advertisement
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Profil dan Karya Chairil Anwar, Sosok di Balik Lahirnya Hari Puisi Nasional 28 April
Bunga Zainal Pamer Koleksi Tas Hermes Sambil Berbaring Pakai Selang Oksigen dan Diinfus
Amalan Ringan Agar Mendapat Istighfar Para Malaikat hingga Hari Kiamat
Prabowo-Gibran Akan Pimpin Pemerintah Indonesia ke Depan, PGRI Ingatkan Ini
Mengenang 6 Fashion Fantastis Kim Ji Won di Drakor Queen of Tears, Pakai Korset Seharga Rp34 Juta
2 Debt Collector di Palembang yang Ribut dengan Aiptu FN Ditangkap, Satunya Menangis
6 Manajer Terbaik Arsenal Sepanjang Masa, Bawa Banyak Trofi ke London Utara
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Senin 29 April 2024
BMKG Imbau Warga Cek Kondisi Bangunan Pasca Gempa Garut, Ini Alasannya
Isak Tangis Keluarga Pecah Saat Jenazah Anggota Polresta Manado Tiba Rumah Duka
Kisah Mbah Kholil Bangkalan Menertawai Kiainya saat Sholat, Ternyata karena Ini
Bangun Komunikasi dengan Parpol, Prabowo Disebut Ingin Buat Ini di Pemerintahan Barunya