Jokowi Tak akan Mudah Tarik Investor Masuk ke RI

Faktor yang menentukan minat investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia dan bukan faktor Jokowi saja.

oleh Septian Deny diperbarui 09 Okt 2014, 19:26 WIB
Presiden terpilih Joko Widodo membenarkan dirinya bertemu presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Selasa (30/9/2014) kemarin malam, Jakarta, Rabu (1/10/2014) (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Meski Presiden Terpilih periode 2014-2019, Joko Widodo dinilai mampu menarik banyak investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia, namun hal tersebut tidak mudah untuk direalisasikan.

Kepala Badan Koordinator Penanaman Modal Mahendra Siregar mengatakan banyak faktor yang menentukan minat investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia dan bukan hanya faktor Jokowi saja.

"Infrastruktur ini tantanganya, bukan hanya komitmen dari investor. Tapi juga fasilitasi, komitmen kuat, kepemimpinan yang kuat terkait investasi. Itu sangat menentukan," ujarnya di Jakarta International Expo (JIExpo), Kemayoran, Jakarta, Kamis (9/10/2014).

Menurut Mahendra, para investor juga akan mempertimbangkan program yang dibuat dan kekuatan dari pemerintahan Jokowi untuk menjalankan program tersebut.

"Itu lebih kepada programnya, apakah kondusif dan sejalan dengan kekuatan dari faktor yang dianggap variable penting bagi pertumbuhan Indonesia," lanjutnya.

Namun hal yang tak penting dan harus dilakukan oleh pemerintah agar para investor yakin untuk menanamkan modalnya di Indonesia yaitu menjaga pertumbuhan ekonomi dan segera membuat keputusan untuk menyelesaikan permasalahan struktural Indonesia seperti masalah subsidi BBM.

"Kalau saya pertama selesaikan dulu adalah jaga pertumbuhan indonesia dengan penguatan fundamentalnya, misalnya dengan subsidi BBM, kaitanya dengan keberpihakan dorong infrastruktur dan menyehatkan ketenagakerjaan. Dengan programnya ini, investor melihat bahwa komitmen kuat menyehatkan baik dari neraca perdagangan maupun dari APBN, sinyal itu yang mau dilihat," tandasnya. (Dny/Ndw)

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya