Massa Pro-Demokrasi Hong Kong Sumpah Berhenti Belajar

Memasuki hari ke-10, massa Pro-Demokrasi yang terdiri dari ratusan pelajar dan mahasiswa yang berkemah di pusat Kota Hong Kong belum surut.

oleh Liputan6 diperbarui 07 Okt 2014, 02:45 WIB
(Liputan 6 TV)

Liputan6.com, Hong Kong - Memasuki hari ke-10, Senin 6 Oktober malam, massa pro-Demokrasi yang terdiri dari ratusan pelajar dan mahasiswa yang berkemah di pusat Kota Hong Kong belum juga surut.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Malam SCTV, Senin (6/10/2014), para demonstran tetap pada tuntutan mereka, yaitu rencana China yang menetapkan calon dalam pemilihan umum. Para pelajar dan mahasiswa ini bahkan bersumpah akan berhenti belajar meski pemerintah mengancam akan menghukum pengunjuk rasa yang anarkis.

Sehari menjelang tenggat pembubaran, para demonstran pro-Demokrasi masih bertahan di lokasi unjuk rasa. Pada Minggu malam 5 Oktober 2014, ratusan pengunjuk rasa bahkan memilih bertahan dengan tidur di jalanan Hong Kong, pusat pemerintahan wilayah bekas jajahan Inggris tersebut.

Unjuk rasa prodemokrasi telah berlangsung selama 8 hari. Ini membuat lokasi demonstrasi di sejumlah jalan protokol kawasan pusat kota nyaris lumpuh. Hanya saja sejak kemarin jumlah pengunjuk rasa yang turun ke jalan menurun tajam.

Aksi protes pro-Demokrasi ini menentang rencana Pemerintah China untuk menetapkan calon yang akan dipilih dalam pemilihan Ketua Eksekutif Hong Kong pada 2017 mendatang.

Sementara di India, setelah melaksanakan Salat Idul Adha pada Senin 6 Oktober 2014 pagi, sejumlah warga India berdemonstrasi secara brutal di jalan-jalan Kota Srinagar. Massa melempari batu ke arah polisi. Aksi ini dilakukan karena mereka merasa kecewa akan lambatnya bantuan pemerintah dalam menangani 10 ribu korban banjir.

Polisi pun tak tinggal diam. Mereka membalas lemparan batu dengan menembakkan gas air mata. Hal ini dimaksudkan untuk membubarkan massa yang anarkis.

Awal September lalu banjir bandang melanda kawasan India hingga Pakistan dan menewaskan 281 jiwa. Banjir juga merusak 100 ribu rumah dan menyebabkan kerugian hingga US$ 17 miliar.

Baca juga:

Jelang Tenggat Pembubaran, Demonstran Hong Kong Tidur di Jalan

Demonstrasi Pro-Demokrasi di Hong Kong Terpopuler

Demonstran Bersumpah untuk Bertahan di Jalanan Hong Kong

(Ans)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya