Liputan6.com, Semarang - Terjadi 80 kali gempa vulkanik dalam 6 jam terakhir, akibat meningkatnya aktivitas Gunung Slamet. Gempa ini terjadi menyusul dentuman berkekuatan sedang hingga kuat.
Menurut Humas Basarnas Kantor SAR Semarang, Jawa Tengah, Aris Triyono, pihaknya selain mempersiapkan diri juga berkoordinasi dengan seluruh tim yang ada memonitor perkembangan di kawah Gunung Slamet.
"Pengamatan terakhir kami lakukan hari ini tanggal 12 September 2014 mulai pukul 12.00-18.00 WIB. Pengamatan kami lakukan saat cuaca cerah dan angin tenang. Meski demikian, puncak Gunung Slamet terhalang kabut," kata Aris kepada Liputan6.com, Jumat (13/9/2014).
Hasil monitoring menunjukkan adanya 5 kali letusan dengan tinggi mencapai 500-1.000 meter. Asap letusan ini terlihat berwarna putih tebal kecokelatan dengan arah condong ke barat. Selain itu terdengar 21 kali dentuman sedang.
"Untuk dentuman dengan intensitas termasuk tinggi, kami catat mencapai 7 kali," ungkap Aris.
Aris menambahkan, setiap dentuman dan letusan didahului dan disertai gempa dengan kekuatan bervariasi, mulai sedang hingga kuat. Gempa letusan mencapai 80 kali dan gempa embusan mencapai 35 kali. Dengan tekanan berkisar antara 21-75 mm hg dan 20-215 mm hg.
"Kami tetap bersiaga untuk membantu warga jika memang terjadi erupsi yang mengharuskan warga mengungsi," jelas Aris.
Hingga saat ini status Gunung Slamet masih dinyatakan Siaga. (Sss)
Gunung Slamet Alami 80 Gempa Dalam 6 Jam
Gempa di Gunung Slamet ini terjadi menyusul terjadinya dentuman berkekuatan sedang hingga kuat.
diperbarui 12 Sep 2014, 20:28 WIBPetugas memantau aktivitas Gunung Slamet di Pos Pengamatan Gunung Slamet Desa Gambuhan, Pemalang, Jateng. ( ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah)
Advertisement
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
5 Fakta Ranty Maria Dilamar Rayn Wijaya Setelah 4 Tahun Pacaran, Bertepatan dengan Momen Ulang Tahun
Fokus Pagi : Dua Pria Tewas di Gorong-Gorong di Bandung saat Perbaikan Jaringan Telekomunikasi
Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25%, Ekonomi Indonesia Masih Aman pada 2024?
DP WA Sendiri Artinya Apa? Ini Penjelasan Psikologinya
6 Tips Hindari Serangan Siber Saat Pakai Aplikasi di Smartphone
Fenomena Wanita Karier Suami Nganggur, Benarkah Tanda Kiamat Sudah Dekat?
6 Fakta Menarik Gunung Sipandu, Alternatif Pendakian Singkat di Daratan Tinggi Dieng
Metro Sepekan: Polisi Tangkap Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari, Pelaku Pelanggan Korban
Bursa Saham Asia Menguat di Tengah Sentimen The Fed
BYD Pamer Konsep Hatchback Listrik Ocean-M di Beijing
International Global Network Ajak Anak Muda Indonesia Ikut Simulasi Sidang PBB, Berikut Informasi Selengkapnya
Naturalisasi adalah Proses Hukum WNA Menjadi WNI, Pahami Prosedur dan Jenisnya