Liputan6.com, Milan - Kesulitan mencari tempat parkir nyatanya tak hanya terjadi di kota Jakarta, tapi juga di kota mode dunia, Milan, Italia. Memasuki kota yang terkenal dengan fesyennya itu, Anda akan langsung disuguhkan dengan jalanan yang tak kalah semrawut dengan banyaknya mobil yang terparkir di pinggir jalan.
Tak cuma itu, ketika awak Liputan6.com mendapat kesempatan berjalan-jalan di sana, bahu jalan pun tak urung menjadi 'pelampiasan' para pengemudi negeri pizza itu yang tak mendapat tempat parkir.
Menurut Tour Leader dari Smailing Tour, Awen Lee, lahan parkir di Milan memang sangat langka. Kendati begitu, lokasi parkir di pinggir jalan itu legal. Bahkan pemerintah menarik uang parkir untuk para pemilik mobil.
Jika dibandingkan Jakarta, tarifnya relatif lebih mahal, yaitu 1,2 euro atau sekitar Rp 18 ribuan per jam. Tak hanya itu jika parkir lebih dari 24 jam, mobil tersebut langsung diderek oleh petugas. Jika mau ditebus, uang yang harus dikeluarkan pun cukup besar yaitu 250 euro atau Rp 3,8 juta untuk mobil kecil dan denda maksimal hingga 1.000 euro untuk kendaraan besar seperti bus.
Meski terparkir di pinggir jalan, jangan harap lihat tukang parkir seperti di Jakarta. Pembayaran parkir dilakukan di alat khusus yang disediakan di sudut-sudut kota Milan. Mobil yang parkir pun juga dilengkapi dengan suatu alat yang mengukur lamanya waktu parkir.
Uniknya, lahan parkir yang terbatas membuat para pemilik kendaraan memutar otak agar mobil mereka tak lecet ketika tersenggol mobil lain. Maka tak heran pemanfaangan mobil yang ditempeli karet pengaman pada bagian sisinya jamak ditemui.
Angkat mobil
Saat berkunjung ke sana, Liputan6.com juga merasakan bagaimana sulitnya mencari lahan parkir. Bus yang membawa rombongan kerap kali tidak bisa parkir sehingga para penumpang harus berjalan kaki untuk mencapai tujuan.
Jalanan yang dipakai untuk lahan parkir juga berimbas pada menyempitnya jalan. Apalagi jika ada mobil yang terparkir miring. Pernah pada suatu hari rombongan harus mengangkat mobil karena menghalangi jalur bus. Mencopot rambu lalu lintas halal dilakukan agar bus bisa jalan. Meski setelah itu, rambu tersebut dipasang kembali.
Jalan-jalan ke Milan: Parkiran Tak Kalah Semrawut
Bak di Jakarta, saat berkunjung Milan Liputan6.com juga merasakan bagaimana sulitnya mencari lahan parkir.
diperbarui 13 Sep 2014, 09:21 WIBSaat berkunjung ke sana, Liputan6.com juga merasakan bagaimana sulitnya mencari lahan parkir.
Advertisement
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Tak Hanya Kapolresta, Polda Sulut Juga Periksa Kasatlantas Polresta Manado Buntut Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT
Rayakan Ultah Pernikahan ke-13, Kate Middleton dan Pangeran William Bagikan Foto Lawas yang Belum Pernah Disebar
Nasib 2 Polisi Gadungan Usai Palak Warga di Pasar Rancamanyar Bandung
Angkat Urban Farming di Yogyakarta, BRI Dorong Perempuan Makin Tangguh dan Berdaya
Mulai Pertengahan 2024, Polri Pindahkan Personel ke IKN Secara Bertahap
Kisah Rasulullah Tenangkan Gunung Uhud yang Bergetar karena Gempa Bumi
3 Kolektor Trofi Piala Thomas Terbanyak Sepanjang Sejarah: Indonesia Urutan Berapa?
Aksesori Mewah Nathan Tjoe-A-On Jadi Sorotan, Nilainya Disebut Bisa Bayar DP Rumah
Kisah Cinta Manusia dan Pocong, Ini Sinopsis Film Do You See What I See yang Diadaptasi dari Podcast Horor Spotify
5 Alasan Sidik Jari Manusia Berbeda-Beda
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Selasa 30 April 2024
Eselon I Kementan Diperas Belikan Innova untuk Anak Syahrul Yasin Limpo