Liputan6.com, New York - Harga minyak dunia ditutup menguat pada perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB) ditopang membaiknya sejumlah data ekonomi Amerika Serikat (AS), konsumen terbesar minyak mentah, yang mengangkat harapan terhadap permintaan minyak.
Dilansir dari AFP, Jumat (22/8/2014), harga minyak jenis West Texas Intermediate untuk pengiriman Oktober 2014 naik US$ 51 sen menjadi US$ 93,96 per barel.
Sedangkan harga minyak mentah Brent untuk pengiriman Oktober juga ikut naik US$ 35 sen menjadi US$ 102,63 per barel.
Carl Larry dari Oil Outlooks and Opinions menuturkan, serangkaian indikator ekonomi AS yang lebih baik dari perkiraan memicu banyak optimisme tentang ekonomi dan harapan adanya penguatan permintaan kuat ke depan.
Klaim awal untuk tunjangan pengangguran merosot di bawah 300 ribu, penjualan rumah eksisting meningkat pada laju tercepat dalam hampir setahun.
"Harga minyak naik setiap kali ekonomi semakin membaik," kata Larry.
Angka-angka ekonomi AS yang solid diikuti merosotnya persediaan minyak pada laporan yang dirilis Rabu, menunjukkan penurunan mengejutkan besar dalam stok minyak mentah AS pada pekan lalu seiring dengan meningkatnya permintaan.
Tanda-tanda positif di AS membantu untuk mengimbangi data yang lemah dari China dan zona euro.
Data HSBC menunjukkan pertumbuhan manufaktur China melambat pada bulan Agustus, hal ini menunjukkan belum pulihnya negara ekonomi terbesar kedua di dunia tersebut.
Para pedagang terus melacak ketegangan geopolitik di produsen minyak mentah Libya dan Irak, serta Ukraina, kjalur utama untuk ekspor gas Rusia ke Eropa.
"Ketakutan Pasokan yang berasal dari konflik di Irak dan Ukraina telah berkurang akhir-akhir ini," kata Dorian Lucas, seorang analis di konsultan energi Inenco.
"Ketakutan terhadap berkurangnya pasokan juga telah dipadamkan oleh peningkatan volume ekspor dari Libya. Ekspor telah dilakukan kembali dari pelabuhan terbesar Libya setelah berakhirnya blokade selama setahun," tambah dia. (Ndw)
Harga Minyak Naik Ditopang Data Ekonomi AS
Harga minyak jenis West Texas Intermediate untuk pengiriman Oktober naik US$ 51 sen menjadi US$ 93,96 per barel.
diperbarui 22 Agu 2014, 06:41 WIBIlustrasi Harga Minyak Naik (Liputan6.com/Andri Wiranuari)
Advertisement
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Jangan Lewatkan Pintu Berkah Spesial di Indosiar Senin 29 April 2024 Melalui Live Streaming Pukul 16:00 WIB
Cek Tanggal Merah Mei 2024, Siap-Siap Libur Panjang
Australia Bakal Setujui ETF Bitcoin Spot Pertama di Akhir 2024
PDIP Sengketakan Hasil Pileg PSI dan Demokrat di Papua Tengah, Minta MK Ubah Jadi 0
VIDEO: Berani Berubah: Pemuda Asal Semarang Cuan dengan Ubah Hama Eceng Gondok Jadi Kerajinan
Mengenal Subak, Kearifan Lokal Bali yang Bakal Dikenalkan dalam World Water Forum ke-10
14 Cara Mencegah Cacar Air Agar Tak Bertambah Banyak, Hindari Pakaian Ketat
VIDEO: Lagi, Aktor Sinetron Rio Reifan Ditangkap Usai Dinyatakan Positif Narkoba
Sentimen Ini jadi Fokus Pasar Jelang Pertemuan The Fed
Label Internasional Dicabut, Bandara Banyuwangi Terancam Tidak Bisa Berangkatkan Jemaah Umrah
Joe Biden dan Donald Trump Mengaku Siap Kembali Berdebat untuk Pilpres AS
Potret Annisa Pohan di Acara Perayaan HUT ke-10 Ikawati ATR/BPN, Penuh Kharisma